U N D E R T H E G O O D
di bawah kebaikan
. . . . .
"Karena sebuah roti, aku di pertemukan olehnya."-----
enjoy!Ruangan bernuansa elegan kini menjadi tujuan Jaehyun. Bukan -bukan ruangan tempatnya bekerja, tetapi ini adalah sebuah tempat -lebih tepatnya duplikat ruang makan dan kamar mereka. Entahlah, sangking tidak maunya Jaehyun berjauhan dengan Taeyong, ia bahkan meminta sang istri untuk mendekorasi ruang kerja dan meeting.
Tidak ada yang memulai percakapan. Keduanya masihlah bungkam, mereka masih terdiam, dengan Taeyong menyandarkan kepala pada bahu dominan. Tangannya bergerak membentuk pola sesuai pikiran.
"Sudah lebih baik?" tanya Jaehyun lembut, menangkup jemari mungil itu kemudian menyatukannya. Ia tersenyum tipis, sembari menumpukan dagu pada kepala istri cantiknya. "Kamu masak apa hari ini?"
"Sup daging dengan sambal kecap, aku juga menggoreng tempe khusus untuk Mas." Taeyong mendongak, bersitatap dengan netra Jaehyun lalu membalas senyuman pria dimple itu.
Jujur, Taeyong tidak takut kepada sekretaris Jaehyun yang mengacuhkan dirinya. Ia hanya berpikir negatif saja tentang kesehatan sang suami. Tak apa Rose tidak mengizinkan Taeyong, tapi sampai jam istirahat Jaehyun tidak terlihat cukup membuat Taeyong berprasangka buruk.
Otak pintarnya membayangkan hal tidak tidak. Bagaimana jika Jaehyun sakit? Jaehyun memanggil namanya untuk minta disuap kan? Taeyong enggan kehilangan kedua kali setelah sang bunda. Ia membutuhkan Jaehyun, membutuhkan suaminya guna menjalani hari hari agar lebih bahagia.
Dibelainya rambut lembut sang pasangan hidup, sesekali Jaehyun akan membubuhkan kecupan manis di sana. Oh-! Satu hal, Taeyong sendari tadi duduk di pahanya. Pria itu tidak mau dibaringkan, padahal Jaehyun ingin berpelukan sambil menunggu Taeyong merasa lebih baik.
"Mas mau makan sekarang." pernyataan itu Jaehyun ungkap. Mendengar kata sup daging bersama sambal kecap cukup membuat perutnya bergejolak meminta jatah makan siang.
Ia terkekeh kala Taeyong mengalungkan kedua tangan pada lehernya. Pria ini, kenapa selalu menyuruh Jaehyun untuk mencintai lebih dan lebih -tiada batasan, tiada ujung untuk mengakhiri cerita mereka.
Taeyong menarik tengkuk Jaehyun, memberi kecupan singkat nan manis sebagai makanan pembuka. "Ayo, aku juga mau menyuapi Mas. Aku rindu menyuapi bayi besarku ini." ia tertawa kala Jaehyun juga melakukan hal yang sama. Mengecupi hampir seluruh wajahnya tanpa ampun. Inilah Jaehyun, Jaehyunnya, Jaehyun penuh kasih dan cinta.
"Kamu tahu, sayang? Bagaimana aku menatapmu waktu pertama kali kita bertemu? Pada saat hujan, apa kamu ingat?" diangkatnya badan si manis menuju ke dapur, tadi Jaehyun menaruh masakan Taeyong disana. Meskipun ia yakin sup itu sudah dingin, tapi tak apa -terpenting bisa makan bersama.
Kepala Taeyong bergerak ke samping, menyandar pada bahu tegap sang suami tercinta sembari tangannya mengelus pipi Jaehyun. Ngomong ngomong, Jaehyun tidak memakai atasan apapun. "Tidak, wajahmu saja berada di dalam maskot, bagaimana aku bisa tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
( ✅ ) under the good, jaeyong
FanfictionIni perkara kecil mengenai takdir di pertemukan dengan mudah -roti dan hujan. Satu ikatan menyebabkan dua orang menemukan cinta dalam pandangan pertama, lelaki mungil baik hati dikirimkan tuhan untuk manusia teramat dingin -Jung Jaehyun. jaeyong sto...