23. bonus part : aku jung taeyong, sudah kewajiban ku merawat kalian.

727 97 11
                                    

U N D E R T H E G O O D
di bawah kebaikan
. . . . .
"Karena sebuah roti, aku di pertemukan olehnya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----
enjoy!

"Sayang?" panggilan mendayu merindukan sang terkasih menggema pelan di dalam ruang. Kaki jenjang miliknya berjalan ke tujuan, memanggil nama Taeyong berulang kali hingga menemukan sang empu sedang menyuapi buah hati -Jaehyun tidak dapat menahan sudut bibir untuk tidak tersenyum. Di hampirinya ketiga orang terpenting dalam hidup.

Dikecupnya satu persatu sebagai tanda ucapan. "Selamat pagi sayangku." untuk pembuka Jaehyun menghampiri Taeyong, mengambil tangan si cantik yang sibuk memasak lantas di kecup - Taeyong tersenyum mendapatkan perlakuan manis dari suami, juga dibubuhkan kecupan ringan di dahi serta sedikit lumatan bibir. Jaehyun akhiri ketika dadanya di tepuk kencang.

Dilanjutkan oleh Mark -anak pertama mereka. "Pagi abang." usapan di rambut dapat Mark rasakan. Anak berusia lima tahun tersebut memajukan wajah guna memberikan kecupan kepada sang daddy.

"Kamu nggak mau ngasih sayang ke daddy?" tubuh Jaehyun berjongkok, tepat di hadapan anak kedua mereka -Jung Jeno. Berada di troli bayi dengan tangan berlumuran makanan, Jaehyun terkekeh. "Sun dong!" gemashnya menunjuk pipi.

Jeno seolah mengerti karena Taeyong sering memintanya, begitupun Jaehyun. Si bungsu menurut, menuntun bibirnya agar menggapai sang daddy -dengan mulut belepotan Jeno terkikik geli. Tangan gembulnya menepuk-nepuk bekas di sana. "Mam!" pekiknya bahagia.

Sendok di tangan Jeno adukan ke meja makan, menimbulkan derak suara dengan kaki kecil bergoyang riang. "Jeno mam yang anteng, daddy mau mandi dulu, nanti baru nemenin kamu sama abang. Abang jagain adek nya!" layaknya komandan.

Mark memberikan posisi hormat. "Siap, Abang akan menjaga adik no selagi daddy pergi mandi dan bubu masak." ia menghampiri Jeno dan menyuapi sang adik. Ini bagaikan kebiasaan Mark setiap hari, mengajak sang adik bermain serta menjaga selagi kedua orang tuanya mengurus pekerjaan.

"Abang mau susu atau jus?" tanya Taeyong memandang kedua anaknya di dapur. Celemek terpasang pada tubuh mungil tersebut. Penggorengan serta panci terlihat di atas kompor, mendidih dengan gelembung.

( ✅ ) under the good, jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang