04. aku bukan bermaksud jahat, hanya saja malu menanyakannya.

2K 322 8
                                    

U N D E R T H E G O O D
di bawah kebaikan
. . . . .
"Karena sebuah roti, aku di pertemukan olehnya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

-----enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----
enjoy!

"Kak Taeyong, tunggu!!" seorang pemuda berparas manis berteriak dari kejauhan memanggil nama Taeyong tengah memberhentikan langkahnya hendak menuju keluar kampus -untunglah ia tidak telat, jadwal hari ini sudah selesai meninggalkan rasa lelah di punggung akibat duduk di bangku selama berjam-jam. Ia harus segera pulang untuk membereskan rumah dan membawa makanan untuk sang bunda.

Taeyong tersenyum tipis mendapati pemuda manis yang diceritakan oleh Jeno tadi pagi : kekasih pangeran kampus, Na Jaemin.

Menepi dari jalan koridor sebab tubuhnya menghalangi lalu lalang jalan, pemuda manis itu sama sama melemparkan senyuman sebelum lebih muda menghampiri Taeyong di sisi kiri, Jaemin terlebih dahulu mengatur nafasnya tersengal sengal akibat berlari dari kelas kakak kelasnya berada di lantai paling atas.

Bisa dibayangkan betapa lelahnya Jaemin menuruni setiap anak tangga yang terhitung puluhan lebih dalam kurun waktu lima menit. Paham akan Jaemin membutuhkan minuman dan waktu untuk mengambil nafas, Taeyong membuka tas selempangnya guna mengambil botol berisi air di bawa dari rumah.

Ia membukanya dengan perlahan kemudian menyerahkan benda itu ke Jaemin untuk di minum, si manis mengerjapkan mata indahnya tidak mengerti dengan posisi sama ; menumpukan tangan di lutut karena pegal menyerang.

Taeyong menganggukkan kepala kala lebih muda kebingungan untuk apa benda berbentuk lonjong diserahkan, menggerakkan botol di depan Jaemin terlihat kelelahan dengan keringat mengalir deras dari pelipisnya. "Ambillah, kamu membutuhkannya. Kebetulan aku belum meminumnya, tenang saja tidak ada bakteri bersarang." tuturnya meyakinkan.

Jaemin menerimanya, meneguk air terasa segar di tenggorokan hingga setengah lalu menyerahkan kepada pemilik asli. "Bekas kak Taeyong pun tak apa, terima kasih ya." Jaemin menegakkan tubuh dengan senyuman mengambang begitu manis, pernafasan mulai stabil.

( ✅ ) under the good, jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang