18. bonus part : sayangku, cintaku, duniaku, rumahku.

1.1K 154 10
                                    

U N D E R T H E G O O D
di bawah kebaikan
. . . . .
"Karena sebuah roti, aku di pertemukan olehnya."

-----enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----
enjoy!

warning!!!!!

#1,7+k word
#typo bertebaran

-----

Beberapa bulan berlalu, Taeyong tengah berdiri menyirami tanaman. Ia tersenyum teduh sembari melirik ke perutnya, di balik daster yang tengah dikenakannya terdapat sebuah kehidupan yang ia dan Jaehyun tunggu. Sang buah hati, pelengkap sebuah keluarga.

"Bubu menyayangimu, tumbuhlah dengan baik ya anakku." kalimat itu begitu saja terlontar, tangannya yang menganggur senantiasa mengelus sang jabang bayi, sesekali Taeyong akan mencurahkan isi hatinya tentang betapa bahagianya dia mencapai cita-cita.

Pagi cerah, pagi dimana matahari menampakkan sinarnya, menjulang perlahan menghangatkan bumi dan seisinya. Taeyong terlebih dahulu bangun, ia meninggalkan Jaehyun di atas ranjang. Pria itu baru saja tidur beberapa jam, lantaran pekerjaan tak memungkinkan dirinya tidur lebih cepat, meskipun hari ini Jaehyun mengambil cuti, namun tugasnya tak dapat ditunda.

Di rasa semua sudah mendapatkan asupan air, Taeyong melangkahkan kaki ke teras, mendudukkan diri di sana dengan kaki berselonjor ke depan.

Entahlah, akhir akhir ini tubuhnya cepat terasa mudah lelah, mungkin itu faktor kehamilan. Beban di perutnya semakin hari semakin bertambah. Tidak apa, Taeyong senang, tak sabar mendengarkan tangisan bayi mungil Jung Jaehyun kecil.

"Terima kasih sudah hadir sayang, bubu dan daddy akan menjagamu selalu. Malaikat kecilnya bubu." delapan bulan kini usia kandungannya. Perut lelaki cantik itu terlihat menonjol, dadanya pun sedikit berisi karena faktor kehamilan, dan itu dimanfaatkan Jaehyun untuk mengerjai.

Dengan alasan asi akan teratur saat sang bayi menyusu, huhh padahal si Jung sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan saja.

"Di pekarangan belakang ini nanti jadi taman bermain kamu bersama adik adik kamu nantinya. Bermain bola atau bermain sepeda sepedahan, dan bubu menyaksikan kalian bermain dari sini dengan senyuman. Buah hati bubu telah menjadi anak kecil yang manis dan pandai menghargai orang lain -bubu akan mengucapkan itu dengan bangga."

"Kamu berumur satu tahun nanti, bubu meminta daddy membuatkan tempat taman bermain khusus, jadi bubu bisa mengawasi kalian di rumah kan? tidak perlu repot repot ke taman bermain."

"Sehat terus, markieeeee. Bubu menantimu di dunia ini, mari bermain bersama dan menciptakan kebahagiaan untuk daddy." Taeyong menaruh tiga jarinya di depan bibir, mengecup tangan itu sedikit lama kemudian mengarahkan ke perut. "Maaf bubu hanya bisa menciummu seperti itu, bubu tidak sampai untuk mengecup mu langsung."

( ✅ ) under the good, jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang