U N D E R T H E G O O D
di bawah kebaikan
. . . . .
"Karena sebuah roti, aku di pertemukan olehnya."-----
enjoy!"Mas? Makan dulu sini!! Adekk udah nyiapin pecelan bandeng sama sayur bayam!!" teriak Taeyong dari ruang tengah memanggil sang suami. Sengaja memang, karena mereka ingin menikmati waktu santai bersama sambil menonton televisi, atau ditambah acara suap menyuap.
Untuk hari ini, Taeyong memasak menu sederhana, salah satu menu makanan yang Jaehyun suka. Terlepas dari acara mereka di dapur tadi, Taeyong langsung memasakkan makanan untuk makan malam. Sedangkan suaminya pergi ke kamar untuk membersihkan badan.
Menata semua persiapan sedemikian rupa, ada air putih dan juga jus jeruk untuk penghilang rasa pedas. Hingga terdengar suara langkah kaki mendekat lalu memeluk Taeyong dari belakang dengan begitu sayang.
"Apa kamu tidak mau mandi dulu?" tanya Jaehyun menatap ke arah depan, dimana hasil kerja tangan istrinya tersaji begitu menggiurkan bahkan air liurnya terasa menetes dari ujung bibir melihat sambal dan ikan bandeng bakar menjadi satu.
Taeyong menggeleng sebagai jawaban. "Tidak, kita makan dulu aja baru nanti adek mandi, Mas pasti udah laper kan?" tawa Taeyong mengudara. Jaehyunnya ini begitu menggemaskan dengan wajah polos. Kedua tangannya menangkup pipi sang dominan,Taeyong memberikan kecupan singkat di sana sebagai tanda perhatian. Ia -entah kenapa teramat bahagia jika berdekatan dengan pria ini.
Padahal mereka tidak pernah dipertemukan sebelumnya, mengenal satu sama lain saja tidak. Dan hal konyolnya, Jaehyun melamar sang istri pada hari kelulusan, hadiah terindah yang tidak pernah si pria Lee duga, dikirimkan seseorang teramat berharga, menyayangi sepenuh raga, melindungi layaknya permata satu di dunia.
Ketika sebelumnya malam datang sangatlah dingin tanpa sebuah pelukan, sekarang bukanlah hal sama. Jaehyun ada ada dengannya setiap malam menggantikan selimut kehangatan. Hangat, bersama perasaannya pria itu untuk dirinya, itulah sesuatu membuat Taeyong nyaman.
"Sayang, kupaskan untuk Mas ya? Kamu pilihin duri duri ikannya, jika sudah, taruh di piring sama kulitnya jangan di buang, Mas mau." pinta Jaehyun sembari memegang ikan di tangannya, ia berbicara namun pandangan mata tertuju pada topik pembicaraan. "Ini ya? Mas mau ke kamar dulu mengambil laptop, hanya sebentar kok."
Ya Tuhan!! Taeyong rasanya gemash sampai ke ubun-ubun melihat suaminya memohon seperti tadi. Dimana jiwa seorang pemimpin perusahaan? Jiwa dingin sebelum bertemu dengan dirinya, Taeyong ingin melihat barang sekali, tetapi Jaehyun menolak, alasan utama, ia sayang sekali dan tidak mau menyakiti Taeyong, barang satu katapun.
Sembari mengukir senyuman, Taeyong memilin daging ikan sesuai kemauan suami, memisahkan antara duri dengan daging untuk disisihkan ke piring Jaehyun. Kegiatan paling Taeyong segani, meski tangannya haruslah terasa panas karena mengaduk sambal.
KAMU SEDANG MEMBACA
( ✅ ) under the good, jaeyong
FanfictionIni perkara kecil mengenai takdir di pertemukan dengan mudah -roti dan hujan. Satu ikatan menyebabkan dua orang menemukan cinta dalam pandangan pertama, lelaki mungil baik hati dikirimkan tuhan untuk manusia teramat dingin -Jung Jaehyun. jaeyong sto...