Keraguan Part 4

46 10 0
                                    

"Hah? Kenapa aku harus pura-pura terjatuh?"

Selvia tampak binggung mendengar perkataanku yang belum selesai. Aku mencoba untuk memperjelas perkataan sebelumnya.

"Aku tidak bilang pura-pura, terima saja serangan mereka dan jatuh dengan alami."

Hansamu yang terpejam sembari menyilangkan tangannya  mengangguk, memahami perkataanku. Namun Selvia terlihat berpikir keras

"Bukankah itu sama saja?"

Selvia menghela nafas, mencoba menyampaikan pandangannya sendiri.

"Lagipula, kenapa tidak kita lawan saja? Kalian yang tidak terkalahkan pasti akan akan menang karena aku disini."

Hansamu yang masih terpejam, menggeleng.

"Tidak semudah itu Selvia."

"Buka dulu matamu. Kenapa tidak mudah? Apa kalian menganggap remehku?"

Mendegar perkataan Selvia yang seperti salah paham, Hansamu terkejut dan mencoba untuk menyangkalnya.

"Apa? Tentu tidak. Tidak ada satupun siswa pindahan yang bisa langsung masuk ke dalam kelas A. Kami tidak bisa meremehkanmu. Itu juga alasan kami memintamu bergabungkan?"

Hansamu mencoba dengan keras.

Melihat Hansamu yang takut Selvia tersinggung, akupun ikut mencoba meyakinkan Selvia.

"Kau harus pahami jika musuh kita kali ini cukup kuat."

Untuk meyakinkan Selvia, aku harus menjelaskan sesuatu yang belum dia ketahui.

"Seluruh anggota mereka adalah peringkat 15 ke atas siswa terkuat. Mereka adalah satu-satunya tim yang yan tetapi diseretai senyuman, dikhususkan untuk menghalangi kita untuk bertanding festival 8 negara."

"15 terkuat? Kenapa mereka sampai segitunya melawan kalian?"

"Kami mengalahkan tim-tim mereka tanpa ampun. Sepertinya mereka merasa malu dan mencoba membalas dendam."

"Haah~ Pantas saja."

"Tapi! Itulah yang menjadi jalan kita untuk menang"

"Baiklah-baiklah. Jelaskan saja "

Hansamu dan Aku secara bergantian menjelaskan rencana dengan perlahan dan detail ke Selvia dari awal hingga akhir yang harus dia lakukan.

Dan saat ini, aku benar-benar bersyukur. Dia menjalankan semua yang kami arahkan, karena dengan begitu saat ini

Selvia telah berdiri dengan tengak, bendera musuh sudah terangkat tinggi tinggi ditangannya.

Tapi itu nnyaris, sangat nyaris, mengingat Davin yang sudah menggenggam bendera kami dan siap pencabutnya. Namun, karena Selvia lebih dulu mencabut dari tempatnya. Maka kami-lah pemenangnya.

Dengan demikian kami akan mewakili sekolah dan negara. Tak lama, Festival Joang Kango Nagara telah tiba.

✨️✨️✨️
Keraguan Selesai.

Selanjutnya di Eris Project....

Selanjutnya di Eris Project

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eris Project: The Lost MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang