Rencana Terakhir

911 72 61
                                    

Hansamu membalik kertas yang berisikan data Selvia.


Aku langsung melihat isi kertas tesebut.

Terdapat beragam data di sana seperti data pribadi, data nilai, data kesehatan, grafik kemampuan dan lainnya.

"Ehh..kosong?"

Hansamu menyadari sesuatu.

Dia menunjuk sebuah tabel yang kosong. Kemudian akupun ikut menyadarinya, alamatnya tidak tercantum di sana.

Baru kali ini aku melihat data siswa yang tidak menyantumkan alamat di dalamnya. Alamat memang tidak terlalu penting dalam data seseorang siswa. Namun bagi Hansamu yang ingin mencari tau rumah Selvia, data itu sangat penting.

Hansamu berencana mengunjungi rumah Selvia untuk merekrutnya dengan berbicara secara baik- baik.

Aku mungkin seharusnya bertanya kepada Hansamu... kenapa seorang siswa tidak menuliskan alamat rumahnya sendiri? Tapi untuk saat ini hal seperti itu tidak penting.

"Apa selanjutnya?" tanyaku sambil berbalik kearah Hansamu.

"Stalker." jawab Hansamu singkat.

Apa? Stalker?

Aku menelan ludah dengan mengeluarkan suara karena terkejut.

Stalker merupakan rencana Hansamu ketika dia gagal merekrut setiap siswa dengan cara baik-baik. Saat dia menjalankan rencana ini, dia akan membuntuti serta mencari tau rahasia si korban untuk memaksanya menjadi anggota tim kami.

Bisa dikatakan ini adalah rencana terakhir.

Tentu saja rencana ini tidak pernah berhasil. Beberapa korban dari rencana stalker bahkan melaporkannya ke pihak keamanan. Karena itu kami sering berurusan dengan polisi.

"Apa kau yakin?"

Hansamu menganguk sedikit. Itu menandakan dia serius akan melakukannya.

"Mungkin kali ini akan berhasil."

Suara tidak meyakinkan keluar dari mulut Hansamu.

Aku mengambil kertas yang di pegang Hansamu.

Semua lengkap kecuali alamatnya.

"Aku tidak bertanya tentang kemungkinan keberhasilan recanamu itu."

Aku mengalihkan pandangan dari Hansamu, kembali melihat data Selvia yang sedang kupegang.

"Apa kau yakin kita tidak akan di tahan kali ini? Bukankah kita sudah di peringati pak polisi itu di kantor polisi minggu lalu? Dua minggu lalu? Tiga minggu lalu? Apa aku harus menyebutkan beberapa kali kunjungan kita ke kantor polisi setiapkali kau menjalankan rencana itu?"

"Ayolah, salah mereka yang melaporkan kita. Lagi pula kita harus mendapatkan satu anggota lagi, hanya butuh satu anggota."

Apanya yang salah mereka? Kau yang memulainya bukan?

Hansamu tersenyum kesal, lalu melanjutkan omelannya.

"Grup terkuat di sekolah terbaik gagal bertarung di acara bergengsi hanya karena tidak punya cukup anggota?"

Telapak tangan kanan Hansamu memukul meja dengan tidak terlalu keras

"Yang benar saja. Bu Sarah mungkin akan tertawa jika itu benar-benar terjadi. Kenapa sih mereka menolak setiap kita merekrut seseorang?"

1. Karena hubungan persahabatan kita yang terlalu dekat hingga diragukan siswa lain?

2. Karena semua tim terkuat di sekolah ini kita kalahkan hingga siswa lain tidak percaya diri untuk bergabung?

Eris Project: The Lost MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang