Beberapa saat sebelum pertandingan dimulai.
Nenek mengeluarkan beberapa lembar kertas dari bawah tempat duduknya. Aku tidak menyadari ada benda seperti itu dibawah kursi penonton.
Kertas berwarna putih, warna yang cukup langka. Kemudian nenek menyerahkan kertas itu kepadaku.
Aku terkejut saat nenek memberikan kertas seukuran hvs ini kepadaku, kertas berwarna putih sempurna seperti ini adalah barang yang cukup mahal.
Peristiwa BigBang telah memukul kegiatan Industri di dunia. Dibeberapa negara saat ini, berbagai hasil industri telah menjadi barang yang langka, seperti kertas putih yang aku pegang saat ini. Bagaimana seseorang seperti nenek bisa mendapat kertas seperti ini?
Ah sudahlah.
Tanpa memperdulikan pertanyaan dipikiranku, aku melihat, membaca dan membolak-balikan lembaran kertas, mencoba memahami setiap halaman yang kubaca. Setelah beberapa saat aku tersenyum, menyadari isi kertas tersebut hanyalah informasi jadwal dan regu yang mengikuti turnamen.
Di salah satu halaman, menemukan sebuah info mengenai pertandingan saat ini.
SMP 1 Regu A, Arceus Vistoria.
Pemimpin Regu:
1. Eristan (Perisai)Anggota Regu:
1. Hansamu Yamato (Busur)VS
SMP Regu A, Theo Roit.
Ketua Regu:
1. Darwin (Pedang Ganda)Anggota Regu:
1. Genta Bantara (Pedang Besar/Raya)
2. Jayachanditra (Pedang)
3. Hardrian Suhendra (Pedang)
4. Pramana Yoga (Busur)Dibawahnya terdapat juga data informasi lain berbentuk radar chart. Radar chart ini terdiri dari kekuatan, pertahanan, ketangkasan, kecerdasan, dan karisma.
Darwin, ketua Theo Roid. Dia memiliki rambut pendek pirang dan wajah khas Eropa, memiliki kecerdasan yang tinggi, namun karismanya tidak terlalu tinggi, padahal menurutku karisma cukup dibutuhkan oleh ketua regu untuk memimpin regunya.
Pramana Yoga, hampir seluruh statistiknya dibawah rata-rata. Dia tidak memiliki badan yang terlalu besar, namun memiliki ketangkasan yang sangat tinggi, artinya dia dapat bergerak dengan sangat gesit dibanding anggota lain diregunya.
Genta Bantara, memiliki postur tubuh paling besar diantara teman-teman, dapat terlihat jika kekuatannya adalah yang paling besar. Dengan pedang yang sangat besar ditangannya, dia seperti dapat menghancurkan apa saja.
Jayachanditra dan Hardrian Suhendra, mereka memilik tinggi yang hampir setara dengan Genta. Statistik mereka berdua terfokus pada kekuatan dan pertahanan.
Satu petarung jarak jauh dan empat lainnya jarak dekat.
Sementara itu yang mereka lawan, Vistoria--
Tak ada data, bagus. Entah kenapa aku sudah menduga ini.
Aku menepuk-nepuk kertas dengan punggung tanganku, merasa kecewa.
Tampaknya aku memang harus melihat kemampuan mereka dengan mata kepalaku sendiri.
Aku kembali menyusun kertas-kertas tersebut seperti sediakala. Aku sudah cukup memahaminya
Namun ada hal yang tidak kumengerti, apa maksud nenek memberikan kertas ini?
Aku menggelengkan kepalaku dan memutuskan untuk berhenti merenungi masalah ini, sudah cukup banyak pertanyaan dikepalaku, aku mungkin takkan pernah bisa menemukan jawaban dari setiap pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eris Project: The Lost Memory
Ciencia FicciónPada pertengahan agustus ledakan berskala besar muncul di daratan eropa. Akibat ledakan tersebut puluhan negara hancur, populasi manusia turun tajam. Dunia dilanda kekacauan, kerusuhan, dan kepanikan. Delapan tahun setelahnya dunia kembali stabil...