_W_

878 62 1
                                    

×Π×Π×Π×

Saluran televisi yang menampilkan sekelompok wanita cantik kiranya bisa menghibur pria tampan yang sedikit kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saluran televisi yang menampilkan sekelompok wanita cantik kiranya bisa menghibur pria tampan yang sedikit kelelahan. Begitulah ide spontan itu terwujud dari otak Hyunjin untuk menghibur Jeno. Sahabat karibnya itu memang senang sekali berurusan dengan berkas alih-alih menikmati hari libur dengan bersantai.

Ruang kantor yang semula hening kini seketika heboh tatkala pelantun lagu 'what is love' tampil di layar kaca. Hyunjin bersorak dengan lightstick ditangan kirinya

"Hentikan bodoh. Kau bisa membuat Jeno marah"

"C'mon dude. Ini liburan dan kita malah terjebak di kantor? Setidaknya nikmatilah hidup walau lewat televisi"gerutu Hyunjin. Mereka bertiga memang seakan di penjara didalam Ruangan Jeno. Bukan keinginan Hyunjin pribadi sebenarnya untuk berada disini. Hanya saja keadaan memaksa mereka seperti ini.

"Laporan dari divisimu belum aku terima, Hyunjin"

Lightstick yang bergerak sedikit anarkis tadi tiba-tiba saja terhenti. Hyunjin melirik kaku kepada Jeno yang duduk di kursi kerja. Lelaki yang memakai kacamata itu terlihat masih fokus pada berkas ditangannya. Tidak berniat sedikit saja menoleh pada Hyunjin. Walau begitu, hawa hitam seperti terlihat dibelakang pundak Jeno.

Hyunjin berdeham pelan. Mematikan lightstick serta televisi yang masih terlihat meriah. Sedikitnya dia merasa menyayangkan hal itu. Ya.. Dia tidak bisa melihat Nayeon twice lagi. Saatnya bekerja dan kembali pada kenyataan pahit.

"Ada beberapa hal yang harus aku koreksi. Paling besok"jawabnya beringsut mendekat kearah sang teman. Mengetukkan ujung jari keatas meja. Memikirkan sesuatu yang tiba-tiba hinggap di otaknya.

"Apa Johnny belum memberikan kabar?" Ucapan Hyunjin sontak membuat Jean berhenti membalikkan berkas. Meski begitu tatapannya masih belum membalas Hyunjin.

"Markas besar meminta kita berkumpul. Tapi jika kau bertanya soal misi tahun lalu, sayangnya Johnny tetap tidak buka suara" Jaemin melangkah mendekati Jeno. Tak lama meletakkan tablet yang sedari tadi menemani ia bekerja diatas meja.

"Misi baru" dagunya menunjuk layar tablet yang menyala.

"Saat liburan begini? Yang benar saja!"erangan tak terima sontak terdengar. Hyunjin rasa akan depresi lama-lama begini.

"Hari biasa bekerja, hari libur jadi tukang begal. Lama-lama aku resign saja"keluhnya dengan wajah masam

"Silahkan"sahut Jeno. Lelaki itu sudah sibuk membaca isi pesan dari markas besar. Bukan misi yang sulit pikirnya kala itu. Setidaknya masih didalam Korea.

"Siapkan tiket ke pulau jeju. Kita liburan besok pagi"

×Π×Π×Π×

×Π×Π×Π×

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who can find me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang