5

2.6K 287 15
                                    

Komen dong.....

Jovan mendapat tugas untuk melayani pembuatan rekening baru di sebuah kantor daerah Sudirman.

"Mas Jovan...."

"T—Tika"

"Apa kabar, mas? Kamu baik-baik aja kan? Anak-anak juga baik kan?"

"Anak-anak baik, aku juga baik"

Percakapan mereka sungguh canggung sekali. Bahkan kadang mereka berdua tidak bersuara dalam waktu yang lama.

"Kata Yuda kamu kerja di bank makanya aku sengaja minta ke cabang kamu buat ngirim kamu secara eksklusif kesini"

"Makasih, Tik"

"Mas, aku pengen ketemu anak-anak aku. Boleh?"

Jovan berpikir sejenak.

"Kayaknya untuk saat ini jangan dulu. Anak-anak pasti gak akan nyaman"jawab Jovan

"Kaya apa muka anak-anak aku, mas? Aku mau lihat"

"Mikail mirip banget sama kamu dan Jonathan mirip sama aku"

Jovan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto keduanya.

"Mikail? Dia beneran Mikail aku?"

"Kenapa? Kok kamu kaya kaget?"

"Mas, aku beberapa kali ketemu dia di restoran teman aku"

"Mika kerja?" Jovan kaget

"Mas gak tahu?"

"Aku gak tahu"

"Mika benci banget sama aku, apa dia udah tahu aku ibunya?"

"Mika tahu. Dia pernah lihat foto pemberkatan kita dulu"

Tika menangis dan dengan sigap Jovan menenangkannya.

"Jangan sedih lagi. Gimana kabar anak dan suami kamu? Aku turut berduka cita soal kepulangan ayah kamu"

"Mereka baik. Mas, apa kita gak bisa kembali bersama lagi?"

"Tika... Sekarang kamu udah bahagia"

"Aku gak bahagia, mas. Aku selalu nangis sendirian karna kangen kalian"

Jovan paham betul. Bukan salah Tika yang harus pergi meninggalkannya dan anak-anaknya.

"Anak-anak sekolah di SMA Neo, aku akan simpan nomor kamu dan ngabarin kamu soal mereka"



Sepulang bekerja Jovan langsung menjemput anaknya. Mika mengabarinya jika ia ada les di bimbel.

"Ayah ke kelas Jojo aja ya. Maaf ayah harus jalan ke dalam" itu yang Jonathan ucapkan dalam telponnya

"Adek... Kenapa kok gak jalan keluar?" Tanya Jovan lembut

"Adek lemes, yah. Kepala adek sakit"

Jovan berjongkok di depan anaknya.

"Ayah gendong ya. Nanti kita ke dokter lagi"

Jonathan rasanya mau menangis. Lagi-lagi ia hanya bisa menyusahkan ayahnya.

"Adek berat ya, yah? Maaf ya"

"Ayah suka adek berat. Adek berarti sehat dan gizinya cukup"

Jovan pun mati-matian menahan air matanya. Ia tidak mau menangis di hadapan anaknya.

Mika pulang ke rumah pukul sembilan malam dan ayahnya langsung menyuruhnya duduk.

"Sejak kapan kamu gak jujur sama ayah?"

"Ayah, maksud ayah apa?"

"Buat apa kamu kerja? Apa uang yang ayah kasih kurang?"

Sang anak menunduk.

"Maaf..."

"Tugas kamu cuma belajar dan jadi anak yang baik. Urusan nafkah itu urusan ayah. Besok kamu resign"

"Aku gak mau, yah" tolak Mika

"Mika jangan bantah ayah!"

"Aku janji nilaiku gak akan turun, aku cuma gak mau ayah berjuang sendirian, aku mau yang terbaik buat adek, penyakit adek butuh banyak biaya, dan adek kemungkinan bakalan lumpuh, aku mau beliin adek kursi roda yang canggih" Mika mulai menangis.

Jovan mulai menangis dan memeluk anaknya.

"Maafin ayah, ayah bukan ayah yang baik buat kalian. Ayah masih jauh dari kata sempurna"

"No... Ayah yang terhebat"

Tanpa mereka tahu Jonathan yang belum tidur menangis sendirian di kamarnya. Semua orang harus menderita karna dirinya.


Jonathan mengerjakan tugas sekolahnya seperti biasa. Mendengar apa yang gurunya jelaskan.

"Ketua kelas tolong ikut ibu ke ruang guru dong. Ambil hasil ulangan"

"Baik bu" jawab Jonathan karna ia adalah ketua kelasnya

Baru beberapa langkah Jonathan tiba-tiba tersungkur.

"Ahahaha Jo, lo ngantuk?"

"Sorry-sorry, nyawa gue belum ngumpul"

"Siku kamu berdarah, Jo. Nanti ke UKS ya minta tolong buat diobati"

"Iya, bu. Luka ringan doang kok"

Karna gurunya memaksanya untuk ke UKS maka Jonathan menurut. Ia langsung ke UKS.

"Ya ampun kok bisa jatuh sih?"

"Ngantuk" jawab Jojo asal

"Lo sering jatuh? Kok banyak memar?"

"Lo anak baru ya? Gue gak pernah lihat lo" Jojo mengalihkan pembicaraan

"Gue pindahan, salam kenal aku Nafisa"

"Jonathan"

Nafisa memperhatikan Jonathan yang menelan beberapa pil obat.

"Lo sakit? Kok maksain masuk sekolah"

"Kalau gue gak masuk kita gak akan kenalan dong hari ini' goda Jojo

Jonathan memperhatikan wajah gadis berkerudung +-abu ini. Apa bisa ia berpacaran seperti abangnyaq dan teman-temannya yang lain.

Next?

AYAH JOVAN (jaeyong gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang