15

2.9K 272 29
                                    

Hallooooo

Semoga kalian masih excited nunggu cerita ini ya

Keadaan Jonathan mulai stabil, beberapa alat bantu sudah dilepaskan dari tubuhnya. Tika sudah sedikit lega.

"Mandi ya. Bunda bantu jalan ke kamar mandi"

"Bun...."

"Ya, sayang? Ada apa?"

"Makasih ya udah bawa aku ke dunia. Udah bawa kak Mika juga. Aku bahagia jadi anak bunda"

"Bunda juga bahagia punya anak kaya Jonathan. Kita berjuang sama-sama supaya adik cepat sembuh ya"

Tika berusaha menahan air matanya. Ibu mana yang tak sedih melihat anaknya seperti ini.

"Sini biar aku aja yang mandiin Jonathan. Kamu pasti capek habis bikin sarapan" ucap Jovan

"Aku rebusin air panas dulu ya"

Jovan mengelus rambut anaknya. Tika sudah keluar kamar.

"Ayah, aku boleh bilang capek nggak?"

"Boleh.... Tapi gak boleh bilang nyerah"

"Ayah bangga gak punya anak kaya aku?"

Sang ayah membantu Jonathan duduk lalu menggenggam tangan kurusnya.

"Bangga dong. Anak ayah kuat, pintar, gak gampang nyerah"

"Tapi aku sekarang ngerasa mau nyerah aja" ucapnya lirih

Jovan terdiam sesaat lalu memeluk anaknya.

"Jo, ayah cuma dititipkan sama Tuhan buat merawat kamu. Kamu milik Tuhan. Kapan pun Tuhan mau ambil kamu, ayah akan berlapang dada. Tapi ingat, Tuhan gak suka orang yang mudah menyerah. Tuhan mau Jojo berjuang sedikit lagi"

Tika menangis dalam diam. Ia sedari tadi belum pergi. Ia masih di depan pintu mendengarkan percakapan dua orang itu.

°

°

°

Mikail pergi ke toko yang menjual alat kesehatan lengkap dengan kursi roda. Uang tabungannya cukup untuk membelikan adiknya kursi roda yang terbaik.

"Ini yang bisa ditekan buat jalan maju otomatis dan rem otomatis, kak" jelas yang karyawan

"Yang ada kameranya yang mana kak supaya bisa mantau lagi di mana?" Tanya Hara

"Yang ini, kak"

Mereka berdua melihat harganya. Mika akan menolak tapi Hara tetap ingin membeli yang ini.

"Ini mahal loh, yang" ujar Mika

"Gapapa kak.... Yang penting Jojo nyaman. Setengah pake uangku gapapa"

"Tuh kan. Ujungnya nyusahin kamu lagi"

Hara mencubit lengan Mika. Membuat sang kekasih mengaduh.

"Apaan deh orang Jojo kan adik aku juga"

°

°

°

Kota Jakarta diguyur hujan lebat membuat hawa dingin begitu terasa sore ini. Jonathan duduk di teras rumah sambil melihat pekarangan rumah bundanya yang nampak luas.

Ponselnya berdering. Nafisa menghubungi dirinya.

"Jojo... Apa kabar?"

"Jooo kangen bangetttt"

Ternyata teman-teman sekelasnya sedang berkumpul di lapangan dan mereka menghubungi Jojo untuk memberitahu sesuatu.

"Jo, team kita kalah lawan anak SMA sebelah. Itu karena lo udah gak basket lagi jadi team kita kewalahan" ucap Satya

AYAH JOVAN (jaeyong gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang