7

2.3K 290 55
                                    

Hallo.... Komen 30 deh aku up lagi ntar hehe

Hari ini Hara mengikuti acara formal perusahaan bersama kedua orang tuanya. Dan di sini lah ia bertemu Tika, orang yang pernah dimaki kekasihnya di restoran.

"Hallo cantik...."sapa Tika

"Tante, Tante yang di restoran itu kan?"

"Betul sekali. Saya teman mamamu loh"

"Wahh... Senang ketemu tante" jawab Hara lembut

Tika menggunakan kesempatan ini untuk mengulik tentang anaknya.

"Kamu udah lama pacaran sama Mikail?"

"Lumayan sih, tan. Setahun lebih"

"Wah langgeng ya... Orang tua kamu setuju?"

"Ehm.... Sampai saat ini mereka setuju aja sih, tan"

Tika hanya tidak mau kisah cinta berbeda kasta dan berbeda keyakinan yang ia alami dulu akan kembali dialami oleh anaknya.

Pedih jika harus ia ingat lagi bagaimana keluarganya dulu menghancurkan keluarga Jovan sampai ia harus menilih meninggalkan suami dan anaknya.

°

°

°

Jovan hendak ke kamar mandi namun samar-samar ia mendengar anaknya sedang berdoa.

"Boleh gak sekali aja Jojo ketemu bunda? Bunda pasti cantik banget kan, Tuhan? Bunda mungkin akan menyesal melahirkan Jojo  setelah bertemu Jojo, tapi gapapa kok. Jojo gak masalah, yang penting mau ketemu bunda—"

"Tapi kalau ketemu bunda lagi dan itu bikin abang sama ayah sedih gapapa kok kalau Jojo gak ketemu bunda. Yang penting mereka semua bahagia"

"Satu lagi, Tuhan. Tolong jangan bikin orang lain sakit kaya Jojo ya. Cukup Jojo aja, karna rasanya benar-benar gak enak"

Jovan terduduk di depan kamar anaknya. Ia menangis dalam diam.

Satu sisi anak bungsunya ingin sekali bertemu bundanya. Tapi di lain sisi anak sulungnya justru membenci bundanya.

°

°

°

Mikail mengajak Hara berjalan-jalan. Ia mengajak Hara makan dan nonton.

"Aku aja Har yang bayar"

"Jangan...."

"Aku calon kepala keluarga"

"Aku calon istri dan yang ngasih izin kamu boleh jajan atau enggak. Dan aku sekarang bilang enggak, duit kamu simpan aja buat bantu ayah buat berobat Jonathan"

Raut muka Mikail langsung berubah sayu.

"Kenapa?" Tanya Hara

"Aku malu... Tiap kita keluar selalu kamu yang bayar" jawab Mika jujur

"Ini gak gratis loh. Nanti setelah kita nikah aku gak mau keluar duit"

"Doain aku sukses ya biar masa depan kita terjamin nanti"

Percakapan anak kelas tiga sekolah menengah saat ini bisa membuat orang geleng-geleng kepala.

°

°

°

Jonathan hendak menaiki tangga sekolah untuk masuk ke kelasnya. Namun tiba-tiba kakinya terasa berat

"Yah... Ayolah, nanti ketinggalan pelajaran" ucapnya pada diri sendiri

Sekuat tenaga ia berusaha untuk berjalan, namun kakinya benar-benar mati rasa.

"Jo... Lo kenapa?" Tanya Felix

"Bisa bantu gue jalan gak? Kaki gue mati rasa"

"Sini gue bantuin"

Namun entah karena kurang persiapan atau apa tubuh keduanya jatuh kebawah.

"YA TUHAN"

Semua orang langsung berlari menghampiri mereka berdua. Felix jatuh lebih dulu dan Jonathan berada di atasnya.

"Lix sorry... Gue minta maaf"

Jonathan makin panik ketika darah mengalir dari kepala Felix.

°

°

°

Jovan langsung menyusul ke rumah sakit setelah dikabari oleh Mikail bahwa ada insiden di sekolah.

"Kamu gimana sih! Kalau anak saya kenapa-kenapa gimana?"

"Maaf tante"

"Maaf maaf! Kalau lagi sakit tuh gak usah sekolah! Nyusahin"

"Maaf, bu. Jangan marahi anak saya, saya tahu dia salah. Tapi ini kan musibah"

"Kamu juga teledor jadi orang tua! Anak saya kepalanya bocor gara-gara anak kamu"

"Saya akan bertanggung jawab, bu. Semua biaya pengobatan akan saya tanggung"jawab Jovan

Anaknya nampak pucat dan tangannya gemetaran. Bahkan ia duduk di kursi roda.

"Sekali lagi, Jojo bikin ayah kecewa. Maaf"

"No... Jangan dipikirin lagi ya. Felix udah sadar kok, lukanya udah ditangani dokter"

"Kaki adek kenapa, yah" tanya Jonathan

"Kata dokter nanti bisa digerakkan lagi kok. Semua akan baik-baik aja"

Jovan rasanya hancur. Anaknya yang biasanya tertawa lepas dan ceria sekarang terlihat pucat dan lemah.

°

°

°

Mika membelikan nasi padang untuk ayahnya. Mereka berdua masih di rumah sakit.

"Makan, Mika gak mau ayah sakit"

"Makasih, abang. Abang udah makan?"

"Udah .... Ayah pulang aja gapapa. Besok kerja kan?"

"Mana bisa ayah tidur kalau anak ayah ada disini semua"

Jovan memandang anaknya yang sibuk bermain ponsel. Bertukar pesan dengan kekasihnya.

"No sex before married loh ya"

"Iya...."

"Bang, gimana kalau bunda kembali?" Tanya Jovan

"Aku yang pergi"

"Abang cuma lihat dari sisi abang aja"

"Mau dilihat dari mana pun, ibu yang ninggalin anaknya yang baru umur sebelas bulan sama satu hari itu disebut kejam, yah"

"Jangan benci bunda ya. Bagaimanapun dia berjuang buat kalian terlahir ke dunia"

Jovan masih mencari cara bagaimana meluluhkan hati si sulung ini.

Next?

Jangan bosan yaa😭

AYAH JOVAN (jaeyong gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang