13

2.2K 296 41
                                    

Hari-hari Tika sebagai janda kedua kalinya ternyata lebih bahagia dari pada saat ia bersama dengan mantan suaminya yang terkahir.

"Bun, dasi aku di mana?" Tanya Mika

"Di lemari kamu dong, bang"

"Sayang, id card aku?" Giliran ayahnya

"Di tas kamu, mas. Semuanya pada gak hafal barang masing-masing masa"

"Hehehe aku berangkat dulu ya"

Tika ke kamar Jonathan yang ternyata sudah bangun dan selesai mandi.

"Mau ikut bunda ke kantor kakek gak?"

"Boleh"

Jonathan nampak tampan dengan hoodie merah bata dan celana jeans hitamnya. Benar-benar turunan Jovan.

"Kalau capek bilang bunda ya"

"Iya, bun"

"Halo cucu kakek" sapa ayah Tika

"Apa kabar, pa? Papa sehat?"

"Sehat... Ayo masuk"

Tika mengurus beberapa pekerjaan yang ia pegang sementara Jojo memakan jelly di meja kakeknya.

"Jovan suruh masuk ke perusahaan kita aja. Gaji di bank udah pasti gak seberapa"

"Ya gak bisa dipaksakan lah, pa. Mas Jovan masih mau usaha sendiri"

"Coba kalian bicarakan nanti ya. Papa udah tua, pengen main aja sama cucu. Perusahaan kalian berdua yang pegang"

°

°

°

Mika berjalan-jalan dengan Hara ke kota tua. Motor matic kesayangan Mika adalah saksi seringnya mereka menghabiskan waktu bersama.

"Kak, kita bakalan selamanya kan?"

"Aku janji. Kisah kita bakalan indah di akhirnya"

"Walau temboknya terlalu tinggi?" Tanya Hara sambil melihat tanda salib di leher Mika

"Kita makan yuk. Mau makan apa?"

Mika mengalihkan pembicaraan. Jujur, ia tak tahu akhir hubungan mereka akan seperti apa.

"Jangan sedih.... Kita pikirin itu nanti ya. Aku janji kita bakalan bahagia"

"Jangan bikin aku kecewa ya, kak. Aku bukan tante Tika yang mau mengulang kisah yang sama untuk kedua kalinya"

Ucapan Hara membuat Mika terdiam sesaat. Iya harus bagaimana?

°

°

°

Jovan melepaskan sepatunya dan masuk ke dalam rumah, ia pulang larut malam ini.

"Loh, dek. Belum tidur?"

"Habis dari kamar Mika, dia minta dikerokin kayaknya masuk angin"

"Tidur.... Udah malam" perintah Jovan

"Mas mau makan apa? Belum makan kan?"

"Apa aja, dek. Mas mandi dulu ya"

Tika menyiapkan makanan di meja makan. Jovan langsung duduk di sana.

"Wangi...."

"Masakannya baru diangetin makanya wanginya kemana-mana"

"Bukan itu, dek. Kamu wangi banget' puji Jovan

"Mau cium?" Goda Tika

"Boleh?"

Tika mengangguk

Cup

Satu kecupan dicuri Jovan di pipi kiri Tika. Wajah mereka berdua memerah layaknya remaja yang dimabuk cinta.

"Boleh peluk gak? Mas capek banget"

"Boleh...."

"Cantik banget kamu tuh"

Jovan memeluk Tika dari belakang dan meletakkan kepalanya di pundak Tika. Mengecup aroma leher calon istrinya ini. Tangannya berada di perut Tika.

Tika membalik tubuhnya menghadap Jovan dan Jovan langsung mengecup bibirnya lembut.

"Bun, mau indo—Sorry, anggap aja Mika kecoa"

Mika langsung menutup kembali pintu kamarnya dan mereka langsung melepaskan pagutannya.

"Maaf, mas kelepasan" ucap Jovan

"Malu banget...."

"Kan kita mau nikah. Gapapa kali"

"Tapi malu mas"

"Kita juga udah sukses bikin dua perjaka. Mika pasti paham"

"Mas!"

Rasanya Tika mau tenggelam saja.

°

°

°

Jonathan turun dari ranjang dengan malas. Badannya sakit semua dan terasa lemas.

"Semangat, Jo. Lo pasti bisa" ucapannya pada dirinya sendiri

"Ayo bangun terus sarapan. Jangan bikin khawatir orang"

Baru juga mengambil baju di lemari, kepalanya berdenyut perih dan pandangannya mengabur.

"Tuhan.... Sampai bunda sama ayah menikah lagi. Tolong aku cuma mau sehat sampai situ aja"

"Kalau habis itu Tuhan mau ambil aku gapapa"

Jonathan mencoba untuk bangkit lagi. Ia tak mau membuat orang-orang khawatir.

"Baru mau ayah bangunin"

"Hehehe gak usah, yah. Aku mau mandi dulu"

"Pakai air hangat punya kak Mika aja. Dia tadi gak pake"

Jonathan mengangguk dan berjalan ke kamar mandi. Jovan bukan orang bodoh ia melihat cara berjalan puteranya yang agak limbung.

"Adek kuat kan? Tuhan tolong berhenti siksa Jonathan, bagi sakitnya dengan ayahnya, Tuhan" batin Jovan

°

°

°

Hari ini mereka berkunjung ke rumah bundanya, atau rumah kakeknya.

"Rumah bunda gede banget. Kaya kastil princess" puji Mika

"Bundamu memang seorang putri. Kalian juga pangeran di rumah ini"

"Papa pasang foto pernikahan aku sama mas Jovan?" Tika kaget saat melihat figura besar di ruang tamu

"Iya.... 18 tahun foto itu ada di gudang dan papa ambil lagi lalu pasang"

"Makasih, pa. Maaf Jovan gagal di pernikahan pertama kita"

"Di pernikahan kedua kalian semoga selalu dilimpahkan keberkahan"

Mereka duduk di ruang keluarga yang mewah dengan desain modern.

"Kakek tinggal sendiri?" Tanya Jojo

"Iya.... Cuma sama beberapa maid dan sopir. Jovan, kalian pindah kesini ya. Papa kesepian, anak papa cuma Tika"

"Pa, tapi Jovan malu kalau di cap menumpang dengan mertua" ucap Jovan jujur

"Gak gratis... Kamu harus jaga anak papa, cucu papa, kamu harus didik mereka jadi orang yang berguna"

"Papa udah tua, Jovan. Papa mau sama anak cucu papa"

Jovan meminta pendapat anak-anak dan mereka semua setuju.

Jonathan tersenyum menyembunyikan rasa sakit di tubuhnya. Pusingnya bahkan belum hilang dari tadi.

Tapi ia juga tak mau membuat semuanya berantakan di moment yang bahagia ini.


Next?

30 komentar

AYAH JOVAN (jaeyong gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang