Sebelum baca wajib tinggalkan jejak (❤)
*
*
*
Setelah Gulf selamat, Mew membawa Gulf kembali ke kamar hotel. Ia membersihkan seluruh tubuh Gulf lalu mengganti pakaiannya yang basah.
Gulf terpejam, terlelap dalam tidurnya kehabisan tenaga setelah kelelahan menangis, berlari bahkan tenggelam dan terombang ambing dilaut.
Dengan lembut Mew membelai kedua pipi Gulf yang kini terlihat sangat tirus. Ia tatap wajah sendu dan bengkak dari kedua mata Gulf. Ia menyesal karena tak mampu menjaga Gulf dan juga menyesal karena telah melanggar atau lalai dengan amanah yang diberikan dari Papih Gulf.
"Kakak nggak akan biarin hal ini terulang lagi Gulf. Kamu pantas hidup, dan kamu pantas untuk bahagia." Mew terus membelai Gulf dan menatapnya.
Satu jam telah berlalu, Mew merasakan kantuk dan juga lelah. Awalnya ia memutuskan untuk terjaga menunggu sampai Gulf akan terbangun dari tidurnya.
Namun rasa lelah dan kantuk yang ia rasakan ternyata jauh lebih kuat hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk ikut memejamkan kedua matanya dan beristirahat. Tapi sesaat sebelum ia benar-benar tertidur, ia menyempatkan untuk berbuat sesuatu kepada Gulf.
"Maaf Gulf Kakak harus ngelakuin ini ke kamu. Kakak nggak mau kalau kejadian seperti tadi akan terulang lagi."
Sebelum menutup kedua matanya, Mew kembali membelainya rambut hitam Gulf lalu ia pun melingkarkan satu tangannya memeluk Gulf dan akhirnya tertidur.
Namun baru dua jam Mew terlelap, tak lama kemudian Gulf pun membuka kedua matanya. Ia merasakan ada tangan yang menindih tangannya dan akhirnya membuat ia benar-benar terbangun.