Jangan lupa tinggalkan jejak😍
Lapak wajib komen..
Jangan lupa follow and vote ya🤗😘
*
*
*
Didalam kamar kontrakannya, Mew terdiam duduk disebelah Gulf menatapnya yang masih belum sadarkan diri dari pingsannya. Mew terus mengusap lembut rambut hitam milik Gulf yang saat ini terlihat semakin kurus dan sayu.
Rasanya sangat sedih dan kasihan, belum juga membaik setelah berhari-hari merasakan kesedihan kehilangan sang Papih, kini sang Mamih yang dulu telah meninggalkannya kembali lagi dengan kabar yang kembali membuat hatinya semakin sedih dan sakit.
"Gulf, Bangun." Mew mengusap pipi Gulf sambil menggoyang-goyangkannya.
"Shht.. Semua ini cuma mimpi kan?" tanya Gulf yang terbangun dari pingsannya dan berharap semua kejadian ini hanyalah mimpi baginya.
"Gulf stop! kamu gila ya!!" bentak Mew panik yang langsung menyingkirkan tangan Gulf yang sedang menyekik dirinya sendiri lalu menggenggamnya.
"I-iya hikss... Gue udah gila." tangis Gulf memberontak berusaha kembali mencekik lehernya.
"Gulf stop!"
"Lepas Mew lepas, lu ngapain sih masih peduli sama gue. Lu tau sendiri kan gue udah nggak punya apa-apa dan gue juga bukan siapa-siapa. Jadi lu nggak usah lagi sok-sok an peduli sama gue. Biarin gue pergi dari dunia ini."
"Gak Gulf enggak. Kamu nggak boleh pergi kemana mana. Kamu masih punya Kakak."
"Ternyata Papih yang selama ini gue sayangin dia bukan bokap kandung gue, terus gue anak siapa Mew hikss.... Nggak ada yang mau gue didunia ini hikss... Semua orang ninggalin gue."
"Gulf, kamu masih punya Kakak. Kakak nggak akan ninggalin kamu sampai kapanpun. Kamu tunangan Kakak, calon istri Kakak." tegas Mew menangkup kedua pipi Gulf.
"Tapi gue bukan anak kandung bokap gue Mew, jadi lu nggak perlu jalanin amanah itu hikss.."
"Kamu percaya kalau kamu bukan anaknya Papih?"
"Mamih nggak akan mungkin bohong Mew hikss... Pantes aja Mamih nggak pernah terima gue sebagai anaknya hikss.."
Mew terdiam mencerna setiap perkataan Gulf. Ia tarik tubuh Gulf lalu membawanya kedalam pelukan. Ia tau bahwa semuanya pasti terasa sangat sulit dan menyakitkan. Hatinya pun sedih, ia memposisikan dirinya berada diposisi Gulf. Mew tau, selama ini Gulf selalu menyembunyikan semua rasa sedihnya dibalik sikapnya yang berlaga keras dan arogan. Tapi entah bagaimana setelah semua kejadian yang bertubi ini terjadi.
"kamu harus kuat ya Gulf ngelewatin ini semua, Kakak akan selalu ada buat kamu. Dan Kakak nggak akan pernah ninggalin kamu walau apapun yang akan terjadi nantinya. Kakak tau rasanya pasti sakit, Kakak harap kamu bisa terima semua ini dengan lapang dada. Seandainya pun benar kamu bukan anak kandung dari Papih, Kakak harap kamu jangan pernah benci sama Papih karena Kakak yakin kasih sayang Papih itu tulus buat kamu. Kamu pasti bisa rasain semua itu."