Jangan lupa follow, vote, kritik and juga saran'a ya 🤗😘
Selamat membaca.. Dan jangan lupa baca storyku yang lain ya😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*
*
*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Air mata terus mengalir tak henti dari kedua mata indahnya. Entah apakah dirinya akan kuat atau tidak berada dikediaman kedua orang tua sang tunangan.
"Ini baru sehari loh Kak, baru sehari. Sedangkan Kakak pulangnya 13 hari lagi, hikss.." tangis Gulf sambil memeluk gulingnya.
"Gue harus apa ya dewa, tapi emang semua ini salah gue, wajar aja pak Anto marah dan nggak ngerestuin hubungan gue sama Kak Mew. Kelakuan gue yang dulu emang kaya dakjal, gue ngerjain dia setiap hari, bahkan gue juga sering maki-maki dia, hikss..." gumamnya lagi yang terus menangis.
"Tapi kalo gue ngeberatin Kak Mew, dan maksa dia buat pulang, gue pasti bakal salah lagi, Ayolah Gulf lu nggak boleh egois, Kak Mew kerja buat lu, sabar Gulf sabar." Gulf mengelus dadanya dan menarik nafasnya dalam.
