d u a p u l u h t u j u h

976 105 8
                                    

Hi 👋👋

Chapter 27 sudah update nih setelah 2 bulan..

Hope you like it 💚

Enjoy 😎

Enjoy 😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Let's Get It

"Bagaimana perasaanmu hari ini?" tanya Ten setelah menyesap teh chamomile yang disediakan untuknya dan Jaemin. Setelah MArk pergi, Ten datang mengunjungi Jaemin. 

"Aku sudah lebih baik Yang Mulia," jawab Jaemin dengan lirih. Ia memang sudah lebih baik, hanya saja bayang-bayang Jeno melecehkannya selalu muncul tanpa bisa ia cegah.

"Berapa kali aku bilang, panggil aku Eonni. Jangan khawatir ya, kami akan selalu menjagamu, kau tidak sendirian sayang," Ten menggenggam erat tangan adik iparnya dan mengelusnya dengan hangat, meyakinkan Jaemin kalau ia tidak sendirian. 

"Terima kasih, Eonni," entah mengapa air mata Jaemin mengalir begitu saja dari mata bulat indah miliknya. Membuat Ten yang berada disebrangnya segera mengambil posisi disamping Jaemin dan membawanya kedalam pelukan hangat.

Ten mengatakan pada Jaemin kalau ia akan membawa Jaemin pergi ke Jepang untuk menenangkan diri disana, sama seperti yang Mark katakan tadi. Tapi sebelum pergi ke Jepang, ia akan membawa Jaemin pulang ke rumahnya. Jaemin membutuhkan kedua orang tuanya. Ia sudah berdiskusi dengan ayah dan ibunya, juga neneknya untuk hal ini, dan sepakat mengizinkan Jaemin untuk pulang ke rumahnya sebelum berangkat ke Jepang. Tentu saja Jaemin terkejut mendengar kalau ia diizinkan pulang untuk sementara waktu ke rumahnya. Jujur saja ia sangat-sangat rindu ayah, ibu dan Jisung. Waktu keberagkatan mereka ke Jepang masih  satu minggu lagi, jadi ia memutuskan untuk mengantar Jaemin hari ini ke rumahnya. Ten meminta dayang Go, dayang Kim dan dayang Hong untuk menyiapkan segala kebutuhan Jaemin.

"Tidurlah dulu, saat sudah sampai aku akan membangunkanmu," Jaemin menuruti permintaan Ten, ia memejamkan matanya untuk tidur. Sejak tadi entah mengapa ia tidak tenang dan kepalanya berdenyut hebat. 

-

"Selamat datang Tuan Putri," Sehun dan Luhan menyambut kedatangan Ten yang baru saja turun dari mobilnya. 

"Terima kasih tuan dan nyonya Na. Oh iya Jaemin masih tidur didalam mobil, apakah saya bisa meminta bantuan anda untuk membawanya?" tanya Ten dengan sopan. Tentu saja Sehun segera menghampiri Jaemin yang tertidur, dan mengangkatnya. Jaemin nampak gelisah dalam tidurnya, membuat Sehun mengerutkan dahinya. Sejak tadi ia mendengar Jaemin menggumamkan kata 'tidak'.

"Ini ayah, Na. Tidak perlu takut ya, ayah ada disini," Jaemin nampak lebih tenang, setelah sang ayah menenangkannya. Luhan menatap Ten, seolah meminta penjelasan.

I'm Not a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang