e m p a t

3.3K 392 14
                                    

Hi👋 Chap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hi👋
Chap. empat udah update 📖..
Semoga suka ya 😊
Selamat membaca..
Enjoy 😎


Let's Get It




Author POV

Satu minggu lalu Jaemin sudah datang ke Istana membawa cincin, koin dan surat yang dibuat oleh kakeknya dan Raja Donghae. Ibu Suri Yoona menerima Jaemin dengan baik, tapi sepertinya Ratu taeyong menatapnya kurang suka. Mungkin karena penampilan Jaemin yang sedikit berantakan saat datang ke Istana dan membuat kesan pertama yang kurang baik, atau karena ia bukan dari kalangan bangsawan, entahlah.  Tapi Jaemin tidak mau ambil pusing, toh dirinya juga tidak mau sebenarnya kalau tidak terpaksa.

Flashback on

"Tuan, aku berjanji akan segera membayar tagihannya." Sehun menatap tiga orang berbaju rapih yang duduk di ruang tamunya. Mereka adalah penagih hutang.

"Sudah berapa kali kau mengatakan itu Tuan Na. Ini adalah batas yang kami berikan." Ujar salah satu dari mereka dengan nada mengintimidasi.

"Beri waktu satu minggu lagi, kali ini aku bersungguh-sungguh." Sehun memohon kepada mereka.

"Tidak bisa. Rumah ini kami sita sebagai jaminan." Orang-orang berbaju rapih itu mulai menempelkan stiker pada setiap barang yang ada di rumah Sehun, yang menunjukkan semua barang di rumah itu disita oleh pihak bank.

"Jangan Tuan, kami mohon jangan sita rumah ini dan isinya." Sehun dan Luhan berlutut pada mereka.

"Minggir, kalian menghalangi jalan kami." Bahkan mereka bertindak kasar pada Sehun dan Luhan. Jaemin dan Jisung yang baru saja pulang sekolah terkejut melihat orang tua mereka diperlakukan dengan kasar.

"YAAK!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN." Pekik keduanya. Dengan sigap Jisung membawa kedua orang tuanya berdiri.

"Apa-apaan ini? Mengapa kalian menyita rumah kami?" Jaemin mencabut stiker yang tertempel dibarang-barang milik keluarganya.

"Minggir kau anak kecil. Ini resiko yang harus kalian ambil, karena ayahmu tidak bisa membayar hutangnya. Atau kau juga mau ikut kami sita." Salah satu dari mereka menempelkan stiker didahi Jaemin. Yang jelas membuat Jaemin semakin marah.

"Anakku bukan barang sitaan." Sehun juga ikut murka. Membuatnya menyerang orang-orang tadi. Akhirnya terjadi baku hantam di rumah keluarga Na. Sehun dan Jisung bergulat dengan mereka, Jaemin tak segan menjambak rambut mereka, sementara Luhan memukul mereka dengan sapu. Keadaan rumah keluarga Na benar-benar tidak kondusif.

I'm Not a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang