d e l a p a n

2.9K 333 7
                                    

Hi 👋

Chap. Delapan sudah update nih.

Semoga suka ya..

Enjoy 😎





Let's Get It


Let's Get It

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Author POV

"Selamat datang." Jeno tersenyum menjawab sapaan pegawai toko bunga yang ia kunjungi. Namja bermata sipit itu nampak berpikir bunga apa yang akan ia pilih.

"Tolong buatkan buket mawar merah dengan baby breath ya." Jeno akhirnya memutuskan membeli mawar merah untuk orang spesialnya.

Jeno menunggu pegawai toko bunga membuatkan buket pesanannya. Ia tak berhenti tersenyum memikirkan orang yang akan ia berikan bunga.

"Selamat datang." Pandangan Jeno teralihkan saat ada orang yang masuk kedalam toko bunga yang tidak terlalu besar itu. 'Sepertinya aku pernah bertemu dengan yeoja ini.'  Batin Jeno.

"Aah." Pekik Jeno tanpa sadar saat tahu siapa yeoja yang ada disampingnya ini.

"Ada apa Tuan?" Jeno hanya menggeleng. Ia cukup malu karena memekik tadi. Sementara yeoja disebelahnya nampak menahan tawanya.

"Permisi Nona." Yeoja disebelah Jeno terkejut saat namja itu menyapanya. "Sepertinya kita pernah bertemu ya?" Jeno bisa lihat yeoja itu tampak berpikir.

"Benarkah?" Tanya yeoja itu tak yakin.

"Iya, kita pernah bertemu di bandara. Bukan pertemuan yang menyenangkan juga sih." Ujar Jeno canggung.

"Aah benar, kau yang menabrak dan membuat ponselku terjatuh kan?" Jeno mengangguk mengiyakan.

"Maafkan aku, waktu itu aku sedang terburu-buru. Bagaimana dengan ponselmu?"

"Aku maafkan." Yeoja disamping Jeno tersenyum. "Hanya saja ponselku tidak bisa selamat, layarnya retak dan tidak bisa berfungsi  lagi." Jeno terkejut mendengar penuturan yeoja tersebut. Sungguh ia tidak tahu kalau sikapnya yang ceroboh membuat rugi orang lain.

"Sungguh aku benar-benar minta maaf. Biar aku ganti kerugianmu." Ucapan Jeno membuat yeoja itu tertawa.

"Tidak perlu, lagipula aku sudah mendapatkan yang baru." Yeoja itu menunjukkan ponsel miliknya.  "Justru aku berterima kasih padamu, berkat dirimu aku jadi bisa fokus dalam kompetisi." Keduanya tertawa.

"Omong-omong kita belum berkenalan. Aku Jeno dan kau?" Yeoja itu membalas jabatan tangan Jeno.

"Aku Renjun, Huang Renjun. Senang berkenalan denganmu Jeno."

-

-

-

"Apa putri kesayanganku baik-baik saja ya disana? Apa ia makan dengan baik? Tidur dengan baik? Pasti melelahkan mengikuti pelajaran etika disana." Luhan menggelengkan kepalanya melihat suaminya yang sejak tadi bermonolog sendiri. Setiap hari kerjaannya menanyakan hal yang sama, membuat Luhan sakit kepala terkadang. Padahal suaminya itu selalu bertukar pesan dengan putri mereka.

I'm Not a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang