d u a p u l u h e m p a t

2K 200 38
                                    

Hi ..👋👋

Chapter 24 sudah terbit..

Yuk dibaca..

Hope u like it 💚💚

Enjoy 😎

Let's Get It

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let's Get It

Author POV

"Nana-a ~~~" Ketiga sahabat Jaemin baru saja tiba di Istana. Rencananya mereka akan pergi ke Resort tempat acara ulang tahun Jeno diadakan bersama.

"Kalian sudah datang. Ayo masukkan bawaan kalian kedalam mobilku." Haechan, Jungwoo dan Yangyang menatap mobil Jaemin takjub.

"Ini mobilmu? Keren sekali." Jaemin hanya terkekeh menjawabnya.

"Kau tidak akan menyetirnya sendiri kan?" Tanya Haechan sedikit was-was.

"Tentu saja aku yang menyetirnya sendiri." Ketiga mata sahabat Jaemin membulat.

"APA?" Teriakan ketiganya membuat Jaemin merengut.

"Kalian pergi bersamaku saja, termasuk kau Putri Mahkota. Nanti kita akan sekalian menjemput Hyunjin, Jongho dan Eric." Ucap Jeno yang baru saja datang. Tentu saja kedatangan tiba-tiba dari Jeno membuat ke empatnya terlonjak kaget.

"Kau mengagetkanku." Jaemin refleks memukul lengan Jeno.

"Aku setuju dengan Jeno, lebih baik kita naik mobil Jeno saja." Ujar Jungwoo antusias, diangguki Haechan dan Yangyang bersamaan.  Ketiganya memindahkan barang-barang mereka kedalam mobil Jeno.

"Kalian tidak percaya padaku eoh?" Jaemin kembali merajuk.

"Tentu saja mereka tidak percaya padamu, dasar bodoh. Cara menyetirmu saja barbar." Jaemin menatap kesal Mark yang sudah siap dengan kaca mata hitamnya.

"Yasudah ayo kita berangkat, pindahkan juga barangmu Putri Mahkota." Baru saja Jaemin mau mengangkat barangnya, namun tangan Mark menahannya.

"Kau pergi bersamaku." Mark menyuruh Dayang Kim dan Dayang Hong untuk memindahkan barang milik Jaemin kedalam mobilnya. Ia menarik tangan Jaemin untuk ikut bersamanya. Jaemin menatap Jeno tidak enak.

-

"Kau baik-baik saja?" Dejun menatap Renjun yang duduk disebelahnya. Yeoja itu hanya diam tidak menjawab.

"Kalau kau tidak nyaman lebih baik kita tidak perlu datang ke acara Jeno." Bisa Dejun dengar helaan napas berat Renjun.

"Aku tidak apa Dejun-ah, lagipula Jeno juga temanku. Rasanya tidak enak jika aku tidak datang ke acaranya." Dejun menghela napasnya.

I'm Not a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang