Bagian 5

9 1 0
                                    

"Saat itu usia ku baru berumur 3 tahun"

Sosok terang bagai cahaya yang hidup terang menderang diantara awan hitam menyelimuti langit, maupun bagai bulan yang tetap bersinar manakala langit gelap gulita seluruhnya. Hanya cahaya itu yang abadi, yang tak bisa digantikan oleh apapun yang ada didunia ini.

Tidak ada yang lebih berharga, sosok yang tersenyum ceria itu sangat berharga. Sampai rasanya jika digengam, rasanya cahaya itu akan langsung menghilang.

Lenna lahir sebagai anak perempuan satu-satunya (yang bertahan) didalam keluarga Beardsley, anak perempuan yang  disayangi oleh semua orang yang ada didalam kediaman tersebut. Apapun yang dilakukannya terasa indah dan benar adanya. Lenna kecil  berbahagia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya, Bibi, Kakak-kakak, Bunda dan Ay--.
"Ah, ayah tidak menyayangi ku" (murung)

Keluarga Beardsley, keluarga yang memiliki tujuh anak yang berjarak tahun kelahiran antara satu tahun hingga sembilan tahun lebih. Di keluarga Beardsley, anak berusia 5 tahun sudah harus mengikuti pelajaran ditaman kanak-kanak maupun kelas privat. Sementara anak-anak yang berusia dibawahnya, harus berdiam diri didalam kediaman. Dengan tujuan mengamati kemudian meniru, untuk lebih baik dan semakin baik.

Lenna dan Ravi yang masih berusia dibawah 5 tahun, jarak tahun kelahiran mereka hanya berjarak satu tahun saja.

Dikarenakan mereka masih belum memenuhi ketentuan yang ada untuk mengikuti kelas, alhasil Lenna dan Ravi hanya diperbolehkan mengamati dan meniru kakak-kakak diatas mereka agar mereka berdua dapat belajar dari apa yang dipelajari dan dilakukan kakak-kakaknya.

Ravi termasuk anak pintar yang lahir dikeluarga Beardsley, menguasai pelajaran matematika dasar diusianya yang ke-3 tahun. Sementara Lenna jauh dari banyak hal juga tak ada apapun yang bisa dibanggakan. Itulah garis pembatas yang dapat Lenna rasakan ketika melihat seluruh saudara-saudaranya memiliki kemampuan dan keahlian yang tak dapat bahkan tidak mungkin dapat Lenna miliki.

"Kamu harus bisa! Lihat kakak-kakak mu, jika kau punya otak berfikirlah untuk mengubah angka telur ini!!?!" Srek srek! Kertas ujian yang tak hanya berisi tinta-tinta hitam, tapi juga tinta merah yang lebih mendominasi semua warna yang ada. Warna yang memiliki arti kebalikan, semangat atau keputusasaan.

Carlo Putra Beardsley (kepala keluarga Beardsley) selalu menutut banyak hal pada Lenna, sejak Lenna belum menginjak umur 2 tahun. Lenna menjadi anak perempuan satu-satunya dalam keluarga Beardsley, anak perempuan yang mengemban harapan serta keinginan omong kosong ayah kandungnya. Lenna diwajibkan harus dapat beradaptasikan diri dengan saudara-saudara laki-laki yang ada. jika kakak-kakak kuat "Aku harus lebih kuat", jika kakak pintar "Aku harus lebih pintar" dan jika Grrrt! kakak bisa apapun "AKU JUGA HARUS BISA!".

"Sebenarnya aku tidak tau, apakah ayah menyayangi ku"
"Tapi ayah sangat membenciku, bukan?"

Ayah jarang bahkan tidak pernah ada dirumah selama beberapa bulan lamanya, namun sekali ada dirumah..... ayah selalu menyiksa ku.

Ukh! Haaahakh! "Ayah...ak-u akan..haah..tidak bisa ber-nafas..." (tercekik).

Brugh! Lenna dijatuhkan ke lantai yang dingin, nafasnya tersenggal leher Lenna sangat sakit. Rasa tertekan, ketakutan, rendah diri, frustasi, Lenna memandang ayahnya yang melihat Lenna dengan pandangan merendah.
"Ma,af..." gemetar.

Bagi Lenna trauma yang penuh akan ketakutan tertanam begitu mengerikan dalam diri Lenna pada sosok seorang ayah. Lenna tidak bisa mengatakan kebenaran atas sikap ayah padanya pada Bunda maupun kakak-kakaknya. Lenna yang masih kecil hanya bisa berbohong diusia yang seharusnya "hanya ada kejujuran".

Chapter 1 : Killer Family ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang