enam

2.5K 365 15
                                    

WARNING
BXB
JAEDO

don't forget to vote and comment.

happy reading!

aku belum pernah bekerja di perusahaan, jadi kalau ada sesuatu yang kurang sesuai mohon dimaklumi ya. hanya untuk kebutuhan cerita saja.

___

"aku mendapat dua panggilan wawancara."

taeyong yang sedang mengunyah makan siangnya hampir saja tersedak. ia mengalihkan pandangannya menatap serius ke arah doyoung.

"kau serius mengundurkan diri dari perusahaan ini?"

doyoung mengangguk. nafsu makannya sudah hilang. segera saja ia meletakkan sendoknya lalu menggeser nampan makanannya. sikunya bertumpu pada meja, mengamati taeyong yang masih mengunyah makanannya. "ya, aku serius."

"alasannya pasti bukan cuma karena jaehyun, kan? kau terlalu kekanak-kanakkan kalau begitu."

"aku tidak sebodoh itu."

"terus apa yang membuatmu mantap mengundurkan diri?"

"kau tahu akhir-akhir ini aku sering lembur, kan? aku khawatir saja kalau sampai malam belum sampai rumah sampai bunda harus sendirian. aku sering kehilangan fokus kalau tiba-tiba teringat bunda. apalagi rumahku tidak bisa dibilang dekat dari sini," terang doyoung, "melupakan jaehyun hanya bonus."

melihat jaehyun baru saja memasuki kantin, doyoung menegakkan badannya. ia menatap jaehyun dalam diam. mungkin kalau ia berhasil dalam wawancaranya, ia tidak akan bisa lagi melihat jaehyun saat makan siang.

jaehyun tidak sendiri. ia bersama teman kerjanya yang doyoung juga kenal, nakamoto yuta. entah apa yang sedang mereka bicarakan, doyoung tidak tahu. yang doyoung tahu hanya jaehyun bisa tertawa bersama yuta.

kapan ya, doyoung bisa melihat tawa itu tertuju padanya? doyoung juga ingin, sekali saja jaehyun tertawa bersamanya. bukan hanya kekesalan saja.

"menurutmu, maukah jaehyun kalau kuajak bicara berdua? ada hal serius yang ingin kubicarakan padanya," gumam doyoung namun masih terdengar jelas di telinga taeyong.

"tinggal kau pinta saja dia. atau perlu aku yang bilang?"

doyoung menggeleng tegas. "kalau dia memang tidak mau berbicara denganku ya sudah."

"kalau begitu bilang saja sana."

"iya nanti kubilang. tadi pagi aku sudah mengajukan surat pengunduran diri," ucap doyoung lesu.

"memang kau sudah pasti diterima, hah?"

"semoga saja ada yang menerimaku. kalaupun belum, aku akan mencari yang lain nanti. sementara ini tabunganku masih cukup untuk hidup sehari-hari."

helaan napas taeyong terdengar di telinga doyoung. doyoung sadar, sedikit banyak taeyong pasti juga memikirkannya.

terlebih ketika taeyong dianggap anak sendiri oleh sang bunda, pasti bundanya pun ikut dikhawatirkan.

"tidak usah khawatir. aku akan baik-baik saja."

___

hi, heartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang