sepuluh

2.6K 310 7
                                    

WARNING
BXB
JAEDO

don't forget to vote and comment.

happy reading!

___

"bagaimana kalau aku memintamu untuk kembali padaku?"

mata doyoung membelalak kaget. dia tidak salah dengar, kan?

"apa maksudmu?"

"kembalilah padaku, doyoung," ulang jaehyun mempertegas.

tanpa sadar doyoung tertawa sinis. "memangnya dari awal aku pernah menjadi milikmu?"

terlihat jaehyun tak mampu menjawab. memang dari awal doyoung tidak pernah menjadi miliknya, kan? jangankan menjadi miliknya, dulu ia terus menolak kehadiran doyoung.

lalu saat sekarang doyoung sudah tidak berada di sisinya, mengapa dirinya harus merasa kehilangan?

"dari awal kau yang tidak pernah menginginkanku, jeong. apa perlu kuingatkan semua penolakan yang kau lakukan padaku?" nada sinis dari suara doyoung belum hilang.

melihat jaehyun yang terus diam, doyoung merapikan dirinya. "kau yang mengajakku berbicara, tapi akhirnya kau juga yang tidak bisa menjawab. aku permisi," pamitnya lalu keluar dari mobil jaehyun.

meninggalkan jaehyun yang tetap pada diamnya.

sampai di mobilnya, doyoung mencengkeram setirnya dengan erat. sedari tadi ia menyembunyikan rasa tidak karuan pada dirinya di hadapan jaehyun. lalu saat jaehyun sudah tidak di hadapannya, doyoung menangis.

dadanya sesak, banyak sekali yang ingin doyoung keluarkan. tetapi tidak bisa. hanya isakannya yang terdengar semakin memilukan.

sungguh, bohong kalau doyoung bilang ia tidak senang melihat jaehyun berbalik padanya. tetapi sekarang keadaannya sudah berbeda. meski jaehyun sudah berbalik kepadanya, doyoung juga sudah berbalik. kalau dulu doyoung yang hanya melihat punggung jaehyun, sekarang berganti jaehyun yang hanya melihat punggung doyoung.

menyedihkan. keduanya belum berada pada waktu yang tepat untuk saling menatap.

___

tidak disangka-sangka, doyoung pagi ini berdiri di depan perusahaan dengan setelan rapinya. beberapa hari yang lalu ia mendapatkan panggilan wawancara lagi. dan akhirnya dia diterima.

tidak lupa doyoung berterima kasih pada taeyong dan ten yang sudah merekomendasikan perusahaan ini pada doyoung.

doyoung melangkah ke resepsionis, lalu ia ditunjukkan jalan ke tempat kerja barunya. sebelum itu ia disuruh untuk menemui atasannya terlebih dahulu. ugh, ada di lantai sepuluh. doyoung menghela napasnya panjang. dulu saat kantornya ada di lantai lima saja ia sudah sangat malas.

bukan apa-apa, doyoung hanya tidak bisa naik lift. ia punya trauma sejak terjebak di lift yang tiba-tiba macet di tengah jalan. hanya sendirian sampai ia pingsan. jadi mau tidak mau sekarang ia harus lewat tangga.

tidak banyak yang tau tentang traumanya. yang selama ini orang lain yakini adalah doyoung naik tangga karena malas berdesakan di lift.

hi, heartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang