Nunu vs Bin

119 16 2
                                    

Bangun pagi, gosok gigi
Cuci muke, tak mandi
Pakai baju, minum susu
Kejut kak Hwi, pembantuku

Hwiyoung langsung mendelik tidak terima saat mendengar nyanyian Sunwoo dari luar kamar. Bocah kecil itu sedang asyik nonton tayangan kartun di tv sambil loncat-loncat di atas sofa. Tak lupa juga dengan dot susu di mulut. Btw itu dot nya dibeliin sama oma, soalnya Sunwoo rewel banget malam-malam kalo gak minum susu pakai dot. Kasian oma baru tiga hari ngurus cucu sampai naik tekanan darah:)

Selamat pagi, selamat pagi
Selamat pagi, senangnye hati
Kucing, kambing, burung, lembu
Semuanya sahabat kak Hwi

Apa sih bocil satu ini, gerutu Hwiyoung dalam hati. Sore-sore udah bikin rusuh aja. Karena gabut juga gak ada ngapa-ngapain, akhirnya Hwiyoung memilih keluar dari kamar, mendatangi Sunwoo yang masih dengan kegiatannya menyanyi sambil mengganti lirik.

"Siapa tadi yang nyebut-nyebut kak Hwi?" Seru Hwiyoung memasang muka sok-sok marah. Tapi di mata Sunwoo, muka Hwiyoung malah keliatan aneh.

"Kak Hwi gak usah melotot, kasian matanya nanti keluar." Balas Sunwoo, kemudian kembali karaokean.

Wah gak bisa diginiin bocil satu ini. Hwiyoung gak boleh kalah. Masa iya dia terima gitu aja dikatain. Bukan Hwiyoung namanya kalo gak balas.

Dengan senyum-senyum licik, Hwiyoung mengambil remote yang ada di atas meja. Secepat kilat tangannya mengganti channel tv, dari kartun berubah menjadi berita kemacetan arus balik.

"KAK HWI!!!"

Mendengar pekikan marah itu, Hwiyoung menjulurkan lidahnya ke arah Sunwoo, sengaja mengejek. "Suruh siapa tadi ngatain kak Hwi."

Wajah Sunwoo sudah memerah, siap meledakkan tangisan. Sementara Hwiyoung makin kesenangan liat adeknya otw merajuk. Hwiyoung suka banget liat muka Sunwoo yang lagi marah. Marahnya itu gemesin banget loh, pen uyel-uyel.

Plakkk

Botol dot mendarat sempurna di jidat paripurna Hwiyoung. Baiklah, sepertinya Hwiyoung harus menarik kembali kata-katanya tentang marahnya Sunwoo itu gemesin. Adeknya yang satu ini tidak akan segan-segan untuk melempar apapun kalau sedang marah.

"Ihh adek sakit tau! Gak boleh lempar-lempar! Ingat kata bang Bobby!"

Tapi Sunwoo mana peduli, malah dia siap ngangkat vas bunga yang ada di atas meja. Persis sebelum vas bunga itu melayang ke arah Hwiyoung, sudah ada sepasang tangan yang mengambil alih. Hwiyoung dan Sunwoo menoleh, sama-sama kaget melihat kedatangan orang itu.

"BANG BOBBY!!!" Keduanya langsung menubruk memeluk sang abang sampai jatuh berguling ke lantai.

Bobby tertawa senang, sama sekali tidak merasa sakit setelah ditubruk dua bocah sekaligus. Malahan dia seneng banget bisa ketemu sama dua adiknya lagi. Bobby bener-bener sekangen itu sama dua biang rusuh ini.

"Abang kenapa lama banget baru datang?" Lirih Hwiyoung, matanya berkaca-kaca. Sebenarnya jauh dari hati yang paling dalam, Hwiyoung tuh takut gak bisa ketemu sama abangnya lagi. Cukup tau dia, keadaan keluarganya yang diambang kehancuran.

Bobby menatap adik pertamanya itu sendu, kemudian mengacak-acak rambut Hwiyoung pelan. "Maaf yaa, abang gak telat kan tapi."

Hwiyoung mengangguk, menyeka matanya sambil tertawa. "Abang telat, oma udah sakit kepala urusin Hwi sama adek."

"Abang! Abang! Adek mau ngomong abang! Liat sini ihh! Masa adek gak keliatan?!" Seru Sunwoo sebal. Dari tadi dia ngomong sama Bobby, tapi gak didengerin. Mentang-mentang dia kegencet di antara Bobby sama Hwiyoung, malah gak diperhatikan.

It's One : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang