13. Miss You [M]

642 65 20
                                    

"Dua puluh empat minggu, bagus Dambi, kau bisa melakukannya dengan baik." Dambi tersenyum, membenarkan bajunya yang tersingkap, lalu beranjak untuk duduk. Pemeriksaan rutin tiap minggu. Wanita mungil itu tengah memeriksakan perkembangan bayinya, yang tidak terasa kini sudah berusia 24 minggu.

"Jenis kelaminnya sudah jelas terlihat, ingin tahu?" tanya Dokter Seokjin.

Dambi diam sejenak, ia memikirkan Yoongi, karena pria itu sangat ingin mengetahui jenis kelamin bayinya. Ia menoleh untuk menatap Dokter Seokjin, sedikit murung.

"Iya, aku ingin lihat." ujar Dambi pada akhirnya. Wanita itu turun dari ranjang di bantu oleh Seokjin. Lalu melangkah menuju kursi.

"Aku sedang mencetak hasil USG-mu, tunggu sebentar, ya?" ujar Seokjin.

Dambi mengangguk pelan. Ia membuka ponselnya lalu membuka pesan yang Jungkook kirimkan padanya.

Bunny 🐰

Apa jenis kelamin Baby? Menyebalkan sekali saat tidak bisa ikut mengantar.

Dambi terkekeh pelan ketika membacanya. Ia mainkan jarinya untuk membalas pesan Jungkook.

Me

Kau harus belajar untuk bisa masuk universitas pilihanmu Jeon, nanti akan ku beritahu apa jenis kelaminnya.

Dan ketika ia keluar dari roomchat-nya bersama Jungkook, ternyata ada satu pesan lagi yang sudah setengah jam yang lalu masuk, namun ia tidak menyadarinya.

Yoongi Oppa🖤

Minggu ini Baby sudah 24 minggu, kenapa tidak mengajakku?

Dambi menahan napasnya sejenak. Dadanya berdentum tidak karuan sekarang, hanya karena pesan dari suami-nya. Wanita itu menghela napas lalu mengusap lembut perutnya yang tiba-tiba bergejolak.

"Tenang Baby, aku tahu kau rindu Ayahmu." ujarnya berbisik, dengan masih mengelus perutnya yang kini sudah tampak cukup besar.

"Kau sungguh pergi kemari sendirian? Tanpaku?" suara berat itu terdengar jelas.

Rasanya, saat ini jantung Dambi sudah jatuh ke perut, ketika menemukan sepasang sepatu pantopel di hadapan-nya. Wanita itu mendongak, dan mendapati kedua mata sipit yang menatapnya sangat tajam.

"Y-yoongi Oppa?" ucapnya pelan. Kedua matanya berkaca-kaca, ah... ia memang sangat sensitif sekali sekarang. Wanita itu kembali menunduk lalu mengusap mata berairnya. Bahkan sampai tidak sadar jika Yoongi sudah berjongkok di depannya. Dan barulah ia sadar ketika kedua tangan besar itu memerangkap pipi tembamnya.

"Hey," Yoongi berbisik lirih, seraya menghapus air mata Dambi yang terus turun dengan bebasnya. "I miss you, my bear...." Dan kedua bibir itu dipertemukannya. Melepas rindu yang membelenggu. Yoongi meraup dengan tidak sabar bibir merah yang benar-benar sudah menjadi candu berat untuknya.

Dan mengabaikan Dokter Seokjin yang menganga tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini di ambang pintu, dengan selembar foto USG yang baru dicetaknya.

Sialan kau, Yoongi.


*** 

Yoongi tidak henti terus menggenggam jemari lentik isteri kecilnya, seolah jika ia melepaskan tangan itu, maka Dambi akan pergi darinya. Dan Dambi yang mendapat perlakuan manis dari pria yang sangat di rindukkannya itu hanya bisa tersenyum, dengan rona merah samar di pipi.

ENDING SCENE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang