"Aku akan mengajaknya pergi sebentar, Dambi memberitahuku, bahwa ia bosan, tidak apa 'kan Ssaem?" ujar anak muda tersebut.
Yoonji mengerjap pelan. Wanita itu menatap Jungkook dan Dambi bergantain, lalu tersenyum pongah. "Ya, tidak apa-apa. Hey, kita sedang tidak di sekolah, panggil aku Noona saja." ujarnya.
Jungkook tersenyum canggung, laki-laki itu menggaruk tengkuknya. Ia melirik pada Dambi yang tersenyum geli, lalu kembali menatap Yoonji yang masih menebar senyuman.
"Ya, baiklah Noona." kata Jungkook pelan, pada akhirnya, walau mulutnya terasa aneh ketika memanggil gurunya itu dengan sebutan Noona.
"Omong-omong, kalian akan ke mana?" tanya Yoonji, seraya mencomot satu cheese cake di atas meja.
"Pergi jalan-jalan saja Eonni, mungkin taman atau tidak mall." Dambi menjawab, wanita itu tersenyum tipis lalu ikut memakan cheese cake.
Yoonji menganggukkan kepalanya. "Ya sudah, kalian hati-hati, ya? Jungkook, aku minta tolong padamu jaga Adik iparku dengan baik."
Jungkook tersenyum lebar, hingga kedua gigi kelincinya terlihat. Laki-laki itu mengangguk dengan semangat. "Itu pasti Noona, aku akan menjaga Dambi dengan baik." Semangat Jungkook membuat Yoonji terkekeh gemas.
Jungkook membawa Dambi ke sebuah mall, karena cuaca yang sangat dingin itu tidak baik untuk ibu hamil seperti Dambi. Mereka melangkah bersamaan seraya saling bergenggaman tangan. Mereka melangkah menuju salah satu Toko pakaian khusus untuk ibu hamil, sebenarnya Jungkook yang memaksa untuk masuk ke sana.
"Jeon, kenapa kita di sini?" bisik Dambi. Matanya melirik ke arah seorang pelayan toko yang tersenyum padanya, ia canggung sekali. Benar toko ini cocok untuknya, tapi entah kenapa ia merasa malu masuk ke sini.
"Tentu saja membeli baju untukmu, tidak mungkin untukku Dambi, kau yang sedang hamil, bukan aku." ujar Jungkook, yang sama sekali tidak perduli akan tatapan kesal Dambi.
Jungkook menarik tangan Dambi untuk lebih masuk ke dalam toko. Laki-laki itu dengan sangat bersemangat memilih-milih banyak pakaian yang menurutnya akan sangat cocok dan cantik untuk Dambi.
"Jeon, bajuku banyak, untuk apa membeli lagi?" Dambi kembali berbisik, ia terus menarik-narik lengan Jungkook.
"Dambi..." Jungkook menghela napas pelan. "Perutmu akan terus membesar, baju yang sekarang kau pakai akan tidak muat nantinya."
Dambi diam, bibirnya perlahan bergerak maju, mengerucut. "Kau benar."
"Nah." Jungkook kembali memilih beberapa potong pakaian yang kebanyakkan adalah dress longgar yang nyaman dipakai oleh ibu hamil.
"Pasangan muda, memang selalu lucu, ya."
Jungkook dan Dambi menolehkan kepala mereka, ketika suara lembut seorang wanita terdengar. Dambi tersenyum malu dengan kepala tertunduk, dan Jungkook yang tersenyum dengan lebarnya.
"Isteriku memang suka seperti itu, Bi. Aku ingin membelikan pakaian untuknya, ah, dia malah melarangku, padahal aku hanya ingin membuatnya dan bayi kami nyaman." Ujar Jungkook bangga.
Wanita itu tersenyum lembut, lalu tangannya terulur untuk menyentuh bahu Dambi. "Saat masih muda dulu, aku juga begitu, anak pertama, ya? Memang masih suka malu-malu."
Dambi mendongakkan kepalanya, kedua pipinya merona entah karena apa. Ia melirik pada Jungkook yang tersenyum seraya mengedipkan matanya.
"I-iya, aku hanya merasa, um... ya begitulah." Dambi menjawab, wanita itu tersenyum malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING SCENE ✔
Storie d'amore[COMPLETE] Kim Dambi itu hanya seorang gadis 17 Tahun yang aktif. Bagaimana bisa dirinya berakhir dinikahi seorang pria dewasa beristri, berusia 30 Tahun hanya karena Bayi? "Dengar, sudah aku katakan, aku tidak perlu tanggung jawabmu, Ahjussi." "La...