Tidak menunggu hari esok, sepulangnya dari kediaman keluarga besar Ahn, Yoongi langsung membawa Dambi ke rumah sakit, untuk memeriksakan kandungan Dambi juga seluruh tubuhnya. Karena, cucu dari Yoongi sangat ditunggu kehadirannya, jadi sang ibu yang mengandung penerus keluarga Ahn harus pula sehat.
"Kau ingat Dokter yang kemarin? Yang kau temui bersama Jungkook?" tanya Yoongi.
Dambi mengangguk. "Ya, kenapa?"
"Dia Dokter yang akan memeriksamu." jawab Yoongi.
"Ahh, begitu." Dambi celingukan, menatap ke sana kemari, banyak wanita yang mengantri juga, ada yang ditemani suami, ada juga yang sendiri.
Dan tatapan-tatapan mereka tertuju padanya. Dambi mengernyit lalu meneliti tubuhnya, Apa ada yang salah dengan penampilanku? Dan seketika matanya membulat, jelas saja mereka menatap aneh padanya, ia masih mengenakan seragam sekolah.
"Oppa, harusnya tadi kita pulang dulu, aku belum berganti seragam." bisiknya pada Yoongi.
Pria pucat itu menoleh sejenak sebelum kembali fokus pada ponselnya—ia menghela napas. "Abaikan saja mereka, dan fokuslah pada hidupmu, kau tidak akan pernah tenang jika masih memperdulikan mereka yang sok menghakimi." ujarnya santai.
Dambi mendengus, bagaimana bisa ia abaikan semua tatapan itu, jelas mereka menghakimi karena ia itu masih anak sekolah, bagaimana bisa berada di Dokter kandungan seperti ini?
"Nona Dambi?"
Baik Dambi maupun Yoongi menoleh, ketika salah seorang perawat memanggil. Yoongi yang lebih dulu bangkit, lalu menggandeng tangan Dambi, melangkah dengan santai menuju ruangan Dokter.
Sebelum membuka pintu, langkah Yoongi terhenti—yang otomatis Dambi ikut menghentikan langkahnya. Pria itu menoleh, menatap orang-orang yang sedang menunggu di depan ruangan.
"Dia isteriku, dia memang masih sekolah, tapi jangan menatap seolah kau menghakiminya seperti orang jahat seperti itu, atau aku akan menuntut kalian semua." Dan setelahnya, ia melangkah masuk.
Dambi sendiri, gadis itu benar-benar merasa kagum dengan apa yang Yoongi katakan. Seakan Yoongi tahu, apa yang seharusnya pria itu lakukan demi dirinya.
Dia membelaku! Tentu saja Dambi merasa sangat senang.
***
"Oh, kau?" Dokter muda dan tampan itu menunjuk Dambi, dengan tatapan terkejut, karena jelas ia tahu siapa Dambi. Gadis yang Jungkook bawa dengan histeris ke UGD, tepat saat ia sedang berjaga di UGD.
"H-hai Dokter..." sapa Dambi sembari membungkuk-kan tubuhnya.
"Oh halo, Dambi." balas Dokter Seokjin.
"Langsung saja, aku tidak punya banyak waktu." ujar Yoongi, lalu mendudukkan bokongnya di atas kursi—diikuti oleh Dambi.
"Ch, seperti biasa, tidak suka basa-basi," sahut Dokter Seokjin. Sebagai informasi, Dokter Seokjin adalah senior Yoongi di masa kuliah. "Nah Dambi, naiklah ke atas tempat tidur, aku akan memeriksamu."
Dambi mengangguk, gadis itu kembali berdiri lalu melangkah menuju ranjang pasien, merebahkan tubuhnya di atas sana, lalu disusul oleh Dokter Seokjin. "Maaf ya." ucap Dokter Seokjin, lalu menyingkap seragam Dambi hingga perut semi buncit itu terlihat—masih belum terlalu jelas cembungannya.
Dambi meringis geli ketika gel dingin dioleskan di atas perutnya, gadis itu sedikit menggeliat. Dan, Yoongi yang tadinya duduk diam, kini berdiri, menghampiri ranjang di mana Dambi terbaring, sedikit penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING SCENE ✔
Romance[COMPLETE] Kim Dambi itu hanya seorang gadis 17 Tahun yang aktif. Bagaimana bisa dirinya berakhir dinikahi seorang pria dewasa beristri, berusia 30 Tahun hanya karena Bayi? "Dengar, sudah aku katakan, aku tidak perlu tanggung jawabmu, Ahjussi." "La...