(1. b)

2.9K 432 18
                                    

Dayu tetap melakukan tugasnya seperti biasa, menyiapkan bekal suaminya, menyemir sepatu pria itu serta mengantarkan pria itu ke depan rumah, lalu menunggu sampai masuk ke dalam mobilnya. Dayu juga memberikan senyum terbaiknya pagi itu, seolah-olah tidak ada yang terjadi, seolah tak ada apa-apa di antara mereka beberapa menit yang lalu.

Mobil milik suaminya sudah pergi, saat itulah Dayu memegang dadanya. Tidak, dia tidak boleh menangis di sini, bisa-bisa tetangga menjadi penasaran dan bertanya kepadanya, ia tidak ingin masalah rumah tangganya diketahui siapapun.

Dayu memegang dadanya yang begitu sakit, masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rapat-rapat, di balik pintu itu dia merasa persendiannya lemah, napasnya sesak, hatinya begitu hancur.

Apa salahnya? dia tidak pernah melakukan kesalahan apa pun kepada suaminya itu, dia adalah istri yang setia, 24 jam waktunya hanya dihabiskan untuk di rumah, mengurus rumah supaya terlihat bersih dan rapi, memasak masakan enak, mengantar anaknya sekolah dan menjemputnya tepat waktu. Mendampingi anaknya belajar di rumah, serta mendidik menjadi anak yang baik. Tidak ada kurangnya yang dia lakukan, dia mencintai suaminya sepenuh hati, bahkan dengan gelar yang dimilikinya, dia lebih memilih untuk menjadi istri dan fokus merawat anak, serta fokus melayani suaminya, dari pada bekerja meninggalkan rumah.

Bahkan dia tidak pernah memakai jasa asisten rumah tangga untuk membereskan rumah, dia bisa melakukan semuanya sendiri. Dia adalah wanita tangguh yang tidak pernah mengeluh dengan apapun yang terjadi dengan keluarganya.

Alvin, Alvin nama suaminya, pria sederhana yang dulu sangat menggilainya, yang membuat dia memutuskan untuk menikah setelah banyaknya lamaran yang ditolak.

Mereka berasal dari keluarga sederhana, Ayah Dayu adalah pensiunan guru, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Mereka memulai semua dari nol, sampai satu saat, Alvin diterima di sebuah perusahaan asing yang membuat kehidupan mereka mulai berubah. Tahun-tahun sulit sudah berubah menjadi tahun-tahun yang indah, ketika mereka juga dikaruniai seorang anak laki-laki yang sangat lucu keuangan mulai baik, mereka bisa membeli kendaraan, membeli rumah serta menabung untuk masa depan anak mereka.

Alvin adalah pria yang sederhana, pria yang tidak pernah banyak bicara, dia adalah pria yang sangat baik. Dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan, dia juga bukan pria yang kasar, tapi kenapa begitu mendadak dia mengatakan ingin mengakhiri pernikahan? Padahal selama ini mereka tidak pernah bertengkar. Mereka selalu sependapat dalam hal apa pun. Mereka tidak pernah berdebat, Dayu selalu menuruti apapun yang dikatakan Alvin, tapi kenapa dia mengatakan bahwa dia sudah tidak mencintainya lagi?

Dayu menangis sesenggukan, rasanya begitu sangat menyakitkan, dihukum dengan kesalahan yang tidak pernah diperbuat. Ketika suaminya tak mencintainya lagi dan semua itu adalah salahnya?

Dia tidak pernah mengikat Alvin, selama ini dia selalu menyetujui apapun yang diinginkan suaminya itu, apapun keinginan Alvin selalu dia penuhi, dia tidak pernah protes atau pun berseberangan pendapat dengan suaminya itu. Dengan satu tujuan, dia ingin membahagiakan Alvin, ingin Alvin memandang kepadanya, ingin Alvin tetap mencintainya, memiliki keluarga yang sakinah mawaddah warahmah sampai maut yang memisahkan mereka.

Akan tetapi, apa ini? pagi ini Alvin sukses membuatnya hancur. Pria yang dulu mengatakan sangat mencintainya dan menerima dia apa adanya itu sukses membuat Dia seakan ingin mati.

Jangan lupa Vote, karena Vote-lah penyemangatku, Bestie.

Merengkuh Peluh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang