「Bab 08」

3.3K 340 11
                                    

Happy Reading...


Merekapun sampai di kedai sate milik Kang Agus, kedai langganan mereka sejak dulu. Hazel dan Jerrel duduk berhadapan di salah satu bangku.

"Lontong satenya dua porsi ya, Kang" ucap Jerrel

"Siap, yang seperti biasa kan, den?" tanya Kang Agus.

"Iya, yang kayak biasa" jawab Jerrel

Kang Agus pun mulai membuatkan pesanan milik Hazel dan Jerrel. Saking seringnya mereka datang, pria berusia empat puluh lima tahun itu sampai hapal akan pesanan yang di pesan dua remaja tersebut.

"Gimana kabarnya?" tanya Hazel

"Ya seperti yang liat, gue masih sehat. Lo sendiri? Lo masih sering di ganggu Rama sama temen-temen nya?" tanya Jerrel

"Gue baik, lo ga perlu khawatir, di ganggu nya ga sesering dulu" jawab Hazel

Walaupun merasa kurang puas dengan jawaban saudara kembarnya, Jerrel hanya menganggukan kepalanya.

"Gimana kabar papa?" tanya Jerrel lagi

"Baik, kayak biasanya, sibuk di kantor" jawab Hazel seadanya.

"Papa masih suka kasar sama lo?" jujur saja Jerrel sangat khawatir.

"Udah ngga. Lo tenang aja, Jer, Papa waktu itu cuma kebawa suasana aja, makanya nyalahin gue" jelas Hazel

"Ini, den, satenya" tiba-tiba kedatangan Kang Agus memotong topik pembicaraan mereka.

"Makasi, Kang" ucap Hazel

Mereka makan dengan keadaan senyap, hanya suara lalu lalang pengguna jalan yang bising. Hazel tidak menyadari jika lengan hoodie nya sedikit tertarik keatas, dan Jerrel menyadari lilitan perban di pergelangan tangan Hazel.

"Zel, tangan lo kenapa?" tanya Jerrel

Hazel menoleh, lalu dengan cepat menyembunyikan tangan kanannya, dan kembali makan seolah tidak terjadi apa-apa

"Gapapa, udah lanjut makan" ucap Hazel

"Zel, gue ga suka lo alihin pembicaraan kayak gini. Gue tanya, tangan lo kenapa?" tanya Jerrel lagi, dan kali ini lebih menuntut.

"Gapapa, Jerrel, tangan gue ga kenapa-napa. Udah mending lo abisin sate lo itu, punya gue udah habis" lagi-lagi Hazel enggan menjawab pertanyaan dari kembarannya itu.

Dengan terpaksa Jerrel kembali melanjutkan makannya. Jauh didalam hatinya, dia yakin itu adalah alasan kenapa Hazel bisa ada di rumah sakit.

.

.

.

Setelah makan, Jerrel dan Hazel memilih untuk sekedar berjalan-jalan di taman kota, menikmati hari yang mulai menjelang sore. Semilir angin menerpa rambut mereka membuatnya sedikit berantakan.

"Renja selalu ngabarin tentang lo selama di sekolah" ucap Jerrel tiba-tiba, memecahkan keheningan di antara mereka.

"Itu karna lo yang minta" sahut Hazel

"Gue lakuin karna gue ga bisa tinggal jauh dari lo" ucapan Jerrel berhasil membuat Hazel terdiam.

"Udah kayak apa aja ga bisa jauh dari gue" canda Hazel

"Gue serius, kita udah sama-sama dari jaman zigot sampe sekarang kita umur tujuh belas tahun" ada nada kesal dari cara bicara Jerrel.

"Kalo misalnya gue pergi, lo juga ikut nyusul gue?" tanya Hazel dengan menatap sekilas Jerrel lalu kembali menatap kedepan.

Kembar 「NoHyuck」✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang