「Bab 19」

3.2K 286 17
                                    

Happy Reading...

"Tawaran lo yang semalam masih berlaku?"

Hening. Tidak ada yang bersuara diantara mereka bertiga, hanya suara kendaraan dan orang-orang yang saling berbisik.

"Itu dia ngapain ngobrol sama pasangan homo?"

"Ih kok mau sih temenan sama pasangan homo? Ga takut ketularan homo apa ya?"

"Najis, pasti dia juga homo"

Bisikan tak bermoral dari mulut-mulut sampah para siswa yang merasa dirinya paling suci semakin terdengar. Hal itu membuat Marcell dan kekasihnya merasa risih.

"Kita ngobrol di cafe depan sana aja" ajak Marcell.

Merekapun memilih pergi berjalan kaki menuju cafe yang tidak jauh dari SMA Cakrawala, Jerrel meninggalkan motornya setelah mengunci badan dan membawa kuncinya. Lima menit hanya dengan berjalan kaki menuju cafe tersebut.

Setelah mengambil tempat dan memesan minuman, mereka masih terlihat canggung.

"Oh kenalin, gua Rayyan, gua-"

"Pacarnya Marcell? Salam kenal, gua Jerrel" potong Jerrel membuat laki-laki bernama Rayyan itu terkejut dan menoleh pada Marcell.

"Tenang aja, dia ga sama kayak mereka" ucap Marcell yang mengerti tatapan Rayyan.

"Oke, langsung aja ga perlu basa-basi. Jadi lo berubah pikiran?" tanya Marcell.

"Singkatnya ya, jadi apa masih berlaku?" jawab Jerrel dengan datar. Marcell mengangguk paham.

"Ya kalo lo udah yakin sama keputusan lo, gue bakal bantu lo. Setelah ini gue bakal ngomong sama bokap gue" ucap Marcell.

"Gua perlu secepatnya, sebagai bayarannya, lo ambil aja motor gua" ucap Jerrel.

"Gua usahain, nanti gue hubungin lo lagi" balas Marcell.

Mereka akhirnya bertukar nomor ponsel supaya mudah bagi Marcell untuk menghubungi Jerrel. Setelah itu Jerrel beranjak dari tempatnya, mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar minumannya.

"Makasi buat bantuannya, gua cabut" setelahnya Jerrel pergi.

Marcell menganggukkan kepalanya, ia kembali meminum minumannya. Rayyan yang tidak mengerti situasi menatap ke arah Marcell.

"Kamu ngasih dia bantuan apa?" tanya Rayyan.

"Singkat nya, dia mau balas dendam atas kematian saudara kembarnya. Kamu tau berita meninggalnya salah seorang siswa karna pembullyan di SMA Rajawali kan? Nah yang mati itu saudara kembarnya Jerrel" jelas Marcell dengan singkat.

"Kamu mau bantu dia buat bunuh orang?! Gila kamu" bantah Rayyan.

"Kalo kamu di posisi dia, dan yang mati itu aku, aku yakin kamu juga bakal ngelakuin hal yang sama" ucapan Marcell berhasil membuat Rayyan bungkam. Ada benar nya juga.

Disisi lain Jerrel mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi, dia tidak tahu akan pergi kemana, hari mulai gelap. Jerrel berbelok, dan tak lama ia berhenti di sebuah kost. Jerrel memarkirkan motornya didepan kost tersebut, lalu ia mengetuk pintu dengan perlahan.

"Iyaa siapaa!!?" terdengar suara dari dalam

"Jerrel? Lo ngapain disini?" tanya si pemilik kost.

"Ren, tolong ijinin gue nginep disini, gua muak di rumah" ucap Jerrel.

"Nyokap, bokap lo ribut lagi?" tanya Renja.

"Ya gitu deh" jawab Jerrel sambil mengedikkan bahunya.

Renja mempersilahkan Jerrel untuk masuk ke kamar kost nya. Ia pergi kedapur sebentar untuk membuatkan Jerrel minum, di ruang tengah sekaligus kamar tidur Jerrel duduk sambil menghidupkan rokoknya. Kamar kost Renja cukup luas.

Kembar 「NoHyuck」✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang