「Bab 20」

4.1K 334 30
                                    

Happy Reading...

Jerrel meletakkan motor miliknya pada rumah terbengkalai yang sepi, dan tidak jauh dari penjara rehabilitasi. Jerrel akan menjalankan aksi balas dendamnya sekarang, tepat saat makan siang. Dia menyelinap masuk melalui pintu belakang, beruntung sekali dirinya karna pintu belakang tidak terkunci dengan benar.

Setelah berhasil masuk, Jerrel berjalan mengendap-endap sampai ke bagian dapur penjara. Ia menyelinap masuk tanpa ada yang mengetahui keberadaan nya.

Saat akan kembali menyelinap, ia hampir saja ketahuan oleh salah satu pekerja di dapur penjara ini. Saat akan melewati tempat persembunyiannya, Jerrel langsung membekap petugas tersebut dan menyeretnya kearah gudang makanan.

"Siapa kamu?! Apa yang kamu lakukan disini?!" pekik petugas tersebut.

"Diem! Sorry, gua buat lo tidur buat sementara"

Bugh!

Satu pukulan keras berhasil membuat petugas tersebut pingsan dan terkapar di lantai gudang. Jerrel melepas semua pakaian petugas tersebut, lalu Jerrel memakai seragam itu. Jerrel akan menyamar sebagai petugas yang akan menyiapkan makanan untuk para tahanan rehabilitasi. Setelah menukar pakaian nya, Jerrel menggeser tubuh petugas itu kearah pojok kanan yang nantinya akan terhalang pintu gudang jika pintu tersebut di buka dari luar.

Klek..

"Kamu ngapain disini?" tanya seorang petugas yang tiba-tiba masuk.

Jerrel memunggungi petugas yang baru saja membuka pintu, ia mengangkat kepalanya, jantungnya berdegup kencang.

"Saya tanya, kamu ngapain disini?" tanya petugas itu lagi.

"A-anu.. Saya mau ambil beberapa kentang. Kentang di dapur habis" jawab Jerrel dengan masih memunggungi petugas itu.

"Kamu telat, tadi sudah ada yang ambil. Sudah sana kembali ke dapur" titah petugas tersebut.

Jerrel berbalik, ia menurunkan topinya, dan berjalan menunduk melewati petugas itu. Petugas itu pun masuk ke gudang untuk mengambil beberapa bahan, lalu kembali keluar tanpa menyadari bahwa rekannya pingsan dibalik pintu masuk.

Jerrel kembali kedapur dengan menundukkan kepalanya. Sesampainya di dapur, ia membantu pekerja lain menyiapkan makanan pada nampan besi yang sudah tersedia. Para tahanan akan mengambil satu-satu nampan yang sudah berisi makanan. Tak lama, para tahanan rehabilitasi berdatangan dan mulai berbaris untuk mengambil makanannya masing-masing.

Jerrel menatap satu persatu pada tahanan yang masih terlihat sangat muda, rata-rata usia mereka masih belasan. Jerrel melihat Rama, Tian dan Juna di barisan. Jerrel mulai menghitung urutan barisan Rama. Setelahnya, Jerrel secara diam-diam mengeluarkan botol kecil tersebut. Ia melirik sisi kiri dan kanannya, setelah dirasa aman, menuangkan semua isi botol kecil tersebut kedalam mangkok sup lalu mengaduk nya sedikit.

Jerrel lalu kembali melanjutkan tugasnya dengan memberikan setiap nampan berisi makanan pada setiap tahanan rehabilitasi. Sampai pada barisan Tian, Rama dan Juna. Jerrel memberikan nampan itu pada Tian.

Bastian merasa sedikit familiar dengan petugas yang baru saja memberinya nampan berisi makanan itu, ia berjalan meninggalkan barisan untuk mencari bangku, tapi langkahnya kembali berhenti dan kembali berbalik menatap Jerrel yang terus menundukkan kepalanya.

"Mukanya agak familiar, Jerrel bukan si?" gumam Bastian.

"Kenapa bengong disini?" tanya Rama, membuat Tian sedikit tersentak

"Gapapa" jawab Tian.

"Aneh lo" ucap Juna.

Mereka bertiga duduk pada bangku bagian tengah, Jerrel terus memperhatikan Rama yang sedang makan bersama dua temannya. Ia memperhatikan setiap gerak-gerik Rama, sampai akhirnya Rama mulai menyendok sup yang sudah di campur racun.

Kembar 「NoHyuck」✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang