Happy Reading...
Area pemakaman terlihat ramai. Jerrel dimakamkan hari ini setelah tiga hari yang lalu melakukan bunuh diri dengan terjun dari jembatan. Setelah mendapat pesan terakhir dari Jerrel, Marcell langsung bergegas pergi bersama Rayyan menuju lokasi yang di kirim Jerrel. Tapi, saat sampai disana hanya motor beserta kuncinya, dan ponsel Jerrel yang tergeletak begitu saja disebalah motornya.
Dan saat itu juga Rayyan dan Marcell mencari Jerrel yang tenggelam, dan bersyukurlah karena tubuh Jerrel tidak jauh terbawa arus.
Kabar kematian Jerrel terdengar keesokan harinya setelah Marcell dan Rayyan membawa jasad Jerrel menuju rumah sakit. Marcell menghubungi siapa saja yang ada di kontak Jerrel, dan dia menghubungi Marka.
Semuanya sangat terkejut atas kabar tersebut, bahkan Crystina sampai jatuh pingsan setelah Renja memberi kabar tentang meninggalnya Jerrel.
Suasana duka menyelimuti para kerabat dan teman-teman Jerrel. Renja menangis tanpa henti, karena dia orang terakhir yang melihat Jerrel, orang terakhir yang melihat senyum dan tawa Jerrel, dan orang terakhir yang dipeluk Jerrel.
"Harusnya gue tahan dia.. Gue larang dia pergi.. Hikss" tangis Renja.
"Udah, Ren. Ini takdir, lo ga bisa nyalahin diri lo sendiri" ucap Nathan berusaha menenangkan Renja walaupun sebenarnya dirinya juga sama terpukul nya.
"Tapi gue orang terakhir yang ketemu dia, Nath. Harusnya gue larang dia pergi.." balas Renja.
"Pelan-pelan, ya, Ren. Kita pasti bisa ikhlasin Jerrel, begitu juga Hazel" ucap Marka yang ikut menenangkan Renja.
Doni semakin merasa bersalah, ia menyesali semua perbuatan yang membuat keluarga nya hancur. Crystina tidak hadir, dia dirawat di rumah sakit karena trauma yang berat.
"Ini salah Doni, yah.. Maafkan Doni" lirih Doni meminta maaf pada Harun.
"Ini sudah takdir Tuhan, kamu ga bisa membantah itu. Jika jalannya seperti ini, maka biarkan saja, ikhlaskan. Ayah tau kamu menyesali perbuatan mu, tapi penyesalan mu tidak akan mengubah apapun. Sekarang foksulah pada istri kamu, mentalnya sangat terguncang" ucap Harun.
"Pelan-pelan ikhlaskan mereka, nak" sambung nya lagi.
Jerrel dimakamkan tepat di sebelah makam Hazel. Marcell dan Rayyan juga hadir pada pemakaman Jerrel. Hari mulai sore, proses pemakaman juga sudah selesai, para kerabat pun mulai meninggalkan area pemakaman begitu juga dengan Harun, Doni dan Indria. Tinggal Marka, Renja, Nathan, Jisan, Chandra, Marcell dan Rayyan.
"Marcell, Rayyan, thanks ya udah mau nemuin jasad Jerrel" ucap Lian berterimakasih pada Marcell dan Rayyan.
"Sama-sama, itu juga kalo Jerrel ga ngasih lokasinya gue akan bisa nemuin dia. Pasti masih hanyut kebawa arus sampe sekarang" ucap Marcell.
"Kita juga ikut sedih, ya walaupun gue sama Marcell baru ketemu Jerrel beberapa kali" timpal Rayyan.
"Sebagai ucapan makasih gue, lo berdua mau gabung sama pertemanan kita?" tawar Marka.
Marcell dan Rayyan saling berpandangan, ragu untuk menerima ajakan Marka. Karena sampai sekarang mereka hanya memiliki satu sama lain.
"Tapi kita pasangan gay, lo pada ga malu temenan sama kita? Atau lo pada ga takut ketularan kayak yang orang-orang bilang?" tanya Marcell dengan sedikit ragu.
"Di kata penyakit menular? Santai aja kali, bang, kita ga masalah sama orientasi seksual kalian yang beda dari orang lain. Asal jangan sembarangan aja ngebucin nya" sahut Chandra.
Marcell dan Rayyan akhirnya setuju. Jadi begini rasanya memiliki teman yang mau menerima mereka yang berbeda. Setelah sempat berbincang sebentar, mereka pun pamit untuk pulang pada Jerrel dan Hazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar 「NoHyuck」✔️✔️
Fanfic[TAMAT] jika sepasang anak kembar pasti memiliki banyak kesamaan, entah itu kembar identik atau tidak. persamaan mereka lebih banyak daripada perbedaan. tapi tidak dengan Jerrel dan Hazel, sepasang anak kembar tak identik yang memiliki banyak sekali...