05. Malam Pertama Kelabu

1.1K 118 7
                                    

Sepasang tangan menggenggam satu sama lain. Tubuh saling berhadapan dengan  debaran hati yang sanggup menahan oksigen memasuki paru-paru. Kerongkongan terasa kering,tercekat saat pengucapan janji sehidup semati mulai dilantunkan.

Kalimat-kalimat sakral itu seolah sulit terlontar. Entah ini karena kegugupan atau memang lidahnya kelu,susah untuk berucap. Atau mungkin karena belum ikhlas? Sepertinya opsi ketiga memang alasan sebenarnya.

"Bu..kenapa bengong?" bisik si mempelai pria.

"H-hah?" sang mempelai wanita tersadar dengan ekspresi bingung. Semua orang menggeleng dan ada pula yang terkekeh melihat tingkah mempelai wanita yang seperti melamun di hari pernikahan.

"Hah hoh hah hoh! Giliran ibu tuh yang ngucapin janjinya!" ucap Jeongyeon merasa gemas melihat Nayeon yang melupakan tugasnya.

"Oh..iya.." Nayeon pun akhirnya mengucapkan janji dengan sedikit terbata-bata. Setelah pengucapan janji itu, Jeongyeon bernafas lega.

"Kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Silahkan cium pasangan kalian!"

Ini dia yang Jeongyeon tunggu-tunggu. Senyum menggodanya mengembang dan ia menatap Nayeon yang sudah resmi menjadi istrinya dengan menggoda.

"Bu deketan dong! Saya mau cipok nih!" Jeongyeon menaik turunkan alisnya membuat Nayeon risih dan menggeleng cepat.

"Ngak mau! Sana jauh jauh!" tolak Nayeon.

Tapi yang namanya Jeongyeon ya..tidak bisa untuk disuruh jauh-jauh. Apalagi santapan sudah ada di depan mata. Maka dari itu dia menarik Nayeon dan langsung menabrakkan bibir mereka.

Semua orang yang hadir bersorak melihat pasangan baru itu. Walaupun pernikahan ini hanya dihadiri keluarga dekat saja,namun suasananya tetap sakral dan khidmat.

Bersatunya kedua anak manusia yang sah di depan tuhan dan semua orang saksi. Kedua orang yang memiliki sifat bertolak belakang itu akhirnya resmi menaungi kehidupan rumah tangga.

Jeongyeon menghisap sedikit demi sedikit bibir Nayeon yang sesuai dugaannya akan manis dan membuat candu. Yang biasanya dia hanya akan membayangkan,kini tercapai sudah keinginannya itu.

Sementara di sisi lain Nayeon terus memberontak mendorong dada Jeongyeon untuk melepas pangutan mereka.

"Jeongyeon ih!!" Nayeon merengut kesal sambil mengusap bibirnya yang sudah tidak suci. Dia memang mengharapkan ciuman pertama,tapi tidak bersama Jeongyeon.

Jeongyeon sialan! Ciuman pertama gue!

"Hehe..manis bu!" Jeongyeon menyengir tanpa dosa tanpa merasa takut akan tatapan wajah Nayeon yang seolah ingin menerkamnya. Tidak lama kemudian ia kembali mendekat dan berbisik pada Nayeon.

"Saya masih belum puas bu..nanti malam pokoknya saya minta lagi!"

+++

Junho memberikan sebuah kunci rumah kepada Jeongyeon. Setelah acara selesai,kedua belah keluarga yang sudah terikat itu berkumpul di kediaman Junho untuk membahas sesuatu sekaligus memberikan hadiah pada pengantin baru.

"Ini rumah baru kalian. Hadiah papa dan papa Soohyun. Semoga kalian suka ya?" ujar Junho dengan senyuman kebahagiaan.

"Makasih pa!" ucap Jeongyeon.

"Jeongyeon.. sekarang tanggung jawab saya serahkan sama kamu. Jaga Nayeon baik-baik ya. Saya percaya kamu bisa jaga dia.." Soohyun menepuk pundak Jeongyeon.

"Iya pa. Jangan khawatir! Bu Nayeon aman sama saya!" ucap Jeongyeon penuh percaya. Sementara itu Nayeon terlihat enggan melepaskan pelukannya pada sang ibu. Ia masih belum rela tinggal satu atap dengan Jeongyeon yang sama sekali tidak ia percaya.

My Teacher My Wife | 2yeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang