13. Nayeon Sakit

1.1K 120 10
                                    

Sebenarnya Jeongyeon sudah menyadari gelagat aneh Nayeon. Sejak pulang sekolah sampai di rumah, wanita kesayangannya itu nampak pucat dan lemas. Padahal saat sesi kisseu-kisseu tadi dia baik-baik saja. Jeongyeon juga sempat grepe-grepe,tapi gagal akibat bel sekolah yang berbunyi.

Sebagai seorang suami yang perhatian, Jeongyeon langsung mendekati Nayeon yang kini terduduk di kursi makan sembari meneguk segelas air.

"Ha..hatchimm!!" Nayeon menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menahan kuman dari mulut dan hidung yang ditakutkan menyebar ke meja makan yang seharusnya steril.

"Ibu sakit?" tanya Jeongyeon khawatir.

Ia memeluk leher Jeongyeon saat lelaki itu menggendongnya dengan tiba-tiba.

"Ibu kan sakit. Jadi saya gendong aja ke kamar.." ucapnya seraya membawa Nayeon ke kamar mereka. Nggak juga sih,masih kamar Nayeon. Jeongyeon cuma numpang.

Karena tubuhnya lemas hingga untuk protes pun tidak bisa, Nayeon membiarkan Jeongyeon membawa tubuhnya ke kamarnya. Karena sebenarnya ia juga tidak kuat harus berjalan menaiki tangga menuju kamarnya sendiri.

"Tidur aja..ntar saya bangunin kalo udah waktunya makan malem.." Jeongyeon membalut tubuh Nayeon dengan selimut. "Badan ibu anget.." tangannya mengusap rambut Nayeon lengkap dengan ekspresi khawatirnya.

"Saya tidur duluan ya.." lirih Nayeon.

"Iya.." rasanya Jeongyeon tidak tega. Ia lebih baik dimarahi Nayeon seharian penuh daripada melihat wanita itu terbaring lemah di ranjang.

Setelah memastikan Nayeon beristirahat dengan baik, Jeongyeon langsung mengganti pakaiannya. Ia berencana ingin membuatkan Nayeon sup agar tubuhnya hangat.

Sampai malam tiba. Jeongyeon telah selesai menyiapkan makan malam untuk Nayeon. Ia langsung mengantarkan makanan itu lengkap dengan obat-obatan.

"Bu..makan dulu ya.." ucap Jeongyeon lembut membuat Nayeon menggeliat dibalik selimut.

"Hmmnn.."

"Bangun dulu yuk. Mumpung masih anget.."

Nayeon mengerjap-ngerjap, menyesuaikan cahaya ruangan yang cukup terang. Tatapannya tertuju pada Jeongyeon yang menatapnya sendu.

"Saya nggak laper..."

"Paksain. Kalo nggak makan nanti tambah sakit! Mau ya? Nanti saya suapin.." bujuk rayu itu membuahkan hasil. Nayeon akhirnya mengalah dan kemudian mencoba untuk duduk. Ia bersandar di kepala ranjang.

"Ssshhh..kepala saya pusing banget Jeong.." lenguh Nayeon sembari memegang kepalanya.

"Iya. Makan dulu terus minum obat biar nggak pusing.."

Nayeon mengangguk pelan. Bibirnya sangat pucat membuat Jeongyeon tanpa berlama-lama lagi langsung memasukkan sesuap sup ke dalam mulut Nayeon.

"Enak?" tanyanya takut-takut jika masakannya kurang pas di lidah sang istri.

"Nggak kerasa.." gumam Nayeon dengan pelan.

"Nggak papa yang penting ibu makan. Telen sampe abis.."

Nayeon terus memaksa makanan itu untuk masuk ke dalam mulutnya walaupun terasa sangat tidak enak. Mungkin karena faktor demam dan flu yang menyerangnya.

"Udah.." Nayeon mendorong sendok yang ada dihadapannya.

"Dikit lagi.." paksa Jeongyeon secara lembut.

"Nggak mau! Nggak ada rasanya!" rengek Nayeon.

Jeongyeon mendesah pelan lalu mengangguk. "Ya udah. Sekarang minum obat.." ia mengambil beberapa obat untuk diberikan kepada Nayeon.

My Teacher My Wife | 2yeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang