ENDING

996 94 9
                                    

Nayeon menangis membaca surat yang Jeongyeon berikan. Itu adalah pesan dari Soohyun yang sengaja ia berikan untuk Jeongyeon setelah operasi selesai.

"Tidak cukup bagi saya memberikan kata maaf disaat orang yang menjadi kunci kebahagiaan buah hati saya terluka akibat dari dendam pribadi yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan pernikahannya.

Saya terlalu angkuh dan dipenuhi hawa nafsu yang tidak bisa saya kendalikan. Kabut amarah itu merasuki saya hingga kehilangan kendali dan berakhir membawa nestapa dalam kehidupan orang-orang terkasih saya.

Nayeon mengulum bibirnya, berusaha agar tangisan itu tidak mengganggu Ryuka yang sedang tertidur di samping mereka. Sembari menarik nafas dalam, Nayeon kembali melanjutkan.

Mungkin dengan ini saya bisa membalas dosa-dosa saya dan bisa tenang tanpa diselimuti rasa bersalah.

Mata ini saya berikan bukan hanya sebagai penebus dosa, tetapi untuk menghukum diri saya atas semua kesalahan yang saya perbuat. Baik di masa lalu maupun sekarang.

Saya ingin melihat senyuman Nayeon kembali terbit melalui raga kamu. Jaga dan buatlah dia bahagia sebagaimana kamu melakukannya dulu. Saya memohon atas nama papanya Nayeon dan mertua kamu yang jahat ini.

Sekali lagi saya memohon agar kamu yang menerima surat ini tidak memberitahukan siapapun apa yang saya lakukan. Karena tahu atau tidaknya mereka pasti tidak akan mengubah keadaan. Saya tetap akan di cap sebagai perusak kebahagiaan anak sendiri.

Demi tuhan Jeongyeon. Saya ingin kamu membuat Nayeon tersenyum. Kali ini saya meminta kamu untuk selalu berada di sampingnya hingga maut memisahkan. "

- Soohyun

Jeongyeon menarik sang istri dalam dekapannya. Membiarkan wanita itu menangis di dadanya. Hanya ini yang bisa ia lakukan agar Nayeon tidak membenci Soohyun. Sebab, Jeongyeon sendiri merasa bersalah jika Nayeon terus-terusan membenci papanya yang dibalik sikapnya itu telah berjuang demi menebus kesalahannya.

"Waktu keluar dari rumah sakit, aku sempat jenguk papa di penjara. Papa kurusan dan benar-benar menyedihkan. Aku terus maksa papa ceritain semuanya. Tapi papa selalu ngelarang aku buat kasih tau semuanya ke kamu.."

Kedua tangannya menangkup pipi Nayeon dan mengusap air mata yang telah membasahi kedua pipi istrinya.

"Kamu mau kan jenguk papa?"

Nayeon mengangguk pelan membuat Jeongyeon tersenyum.

"Papa pasti senang!"

+++

Butuh waktu dua hari untuk Nayeon memantapkan hatinya bertemu Soohyun. Bukan karena ia masih membenci papanya, namun untuk mempersiapkan mental bagaimana nantinya dia berhadapan dengan lelaki tua itu.

Saat mendengar pengakuan Jeongyeon, Nayeon tidak menyangka jika Soohyun rela memberikan matanya. Padahal terakhir kali bertemu ia dengan jelas melihat kebencian dari mata Soohyun untuk Jeongyeon.

Tetapi hari ini Nayeon dibuat takjub sekaligus haru. Mungkinkah Soohyun telah sadar dan benar-benar merasa bersalah? Atau ada sebab lain yang membuatnya dengan suka rela memberikan matanya begitu saja?

Apapun itu, Nayeon tetap akan mengucapkan terima kasih karena telah sudi mengembalikan penglihatan sang suami.

Hari ini untuk yang kesekian kalinya Nayeon merasa gugup. Dia benar-benar gelisah, takut pertahanannya goyah. Dia hanya ingin bertemu Soohyun tanpa ada sedikitpun tangisan yang akan membuat papanya sedih. Pertemuan kali ini harus dipenuhi oleh kebahagiaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Teacher My Wife | 2yeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang