06. Gara-gara Tzuyu

1K 114 2
                                    

Nayeon bangun pagi-pagi sekali hari ini. Berhubung ada kelas pagi dan ia tidak mengambil cuti. Tentu saja. Nayeon tidak akan pernah mengumbar statusnya yang telah berubah dari melajang, menjadi seorang istri dari anak pemilik sekolah tempatnya bekerja.

Apa kata orang nanti saat tahu ia menikah dengan siswa berandalan seperti Jeongyeon? Jarak umur mereka pun sangat jauh. Selisih sepuluh tahun dari umur Nayeon saat ini.

Walaupun ia sangat kesal dengan Jeongyeon,namun sebagai istri yang baik ia menyiapkan sarapan untuk pemuda itu. Sebelumnya ia mengunjungi kamar Jeongyeon yang berada di samping kamarnya.

Jangan salah paham dulu. Nayeon hanya ingin berpamitan. Takutnya saat bangun anak itu akan kesetanan mencarinya yang tahu-tahu sudah tidak ada di rumah.

"Untung ngak di kunci.." gumam Nayeon lalu perlahan masuk ke dalam kamar remaja itu.

Pemandangan pertama yang ia lihat seperti kapal pecah. Benar-benar keterlaluan si Jeongyeon ini. Bajunya di buang sembarangan di lantai. Ada banyak bungkusan Snack di atas meja. Kaos kaki yang entah bagaimana terdampar di atas lemari. Menggantung dengan santai di sana.

Nayeon menggeleng. Biasalah anak remaja.

Saat mendekati Jeongyeon pun keadaan pemuda itu terlihat konyol. Jeongyeon hanya memakai boxer. Selimutnya terjatuh ke lantai menampilkan tubuhnya yang kurus ramping.

Mulutnya terbuka dengan dengkuran halus terdengar. Nayeon mendesah pelan. Benar-benar di luar ekspektasi. Jeongyeon yang gemar mencari masalah ternyata bisa sekonyol ini saat tidur. Biasanya ia terlihat keren dengan luka di wajahnya. Tapi kali ini sungguh lucu.

Sebentar...keren? Maaf author typo. Di dalam kamus kehidupan Nayeon,tidak ada sama sekali nama keren untuk Jeongyeon.

"Jeong..saya ke sekolah dulu!" Nayeon mengguncang pelan tubuh suaminya. Yang sayangnya pemuda itu tidak bangun dan justru membalikkan tubuhnya membelakangi Nayeon.

"Ish! Jeongyeon! Saya mau ke sekolah dulu! Jaga rumah..jangan keliaran! Inget..kamu masih dalam masa skors!"

"Hngg!" Jeongyeon menggeliat meregangkan otot-ototnya. Perlahan matanya terbuka dan menatap Nayeon dengan senyum anehnya.

"Duh..enak banget pagi-pagi udah dibangunin ayang.."

Nayeon berdecak. "Jaga rumah! Awas kalo kamu keluar-keluar dan cari gara-gara! Hukuman kamu saya tambah!" ancamnya.

"Masih pagi bu..jangan marah-marah dong. Bukannya disambut baik suaminya malah diteriakin gini.." balas Jeongyeon tidak terima.

"Abisnya kamu yang mancing duluan! Udah ah nanti saya telat! Itu di bawah saya udah bikinin nasi goreng.." Nayeon berbalik dan mulai meninggalkan Jeongyeon. Melihat wanita itu pergi, Jeongyeon langsung beranjak dari kasurnya.

"Beneran?! Ih ibu pengertian banget sih bikinin suaminya sarapan. Makin sayang deh!"

Nayeon memutar matanya malas lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Eh bentar bu!" Jeongyeon berlari dan menghadang jalan Nayeon. Ia menyeringai membuat Nayeon memasang kuda-kuda.

Peringatan tingkat tinggi! Jeongyeon pasti ingin melakukan sesuatu. Untuk berjaga-jaga saja,ia memegang tasnya bersiap untuk memukul Jeongyeon. Namun karena kecepatan Jeongyeon yang mengalahkan kilat, Nayeon tidak bisa menghindar dari ciuman Jeongyeon yang mendarat di bibirnya.

Cup!

"Morning kiss!" seru Jeongyeon lalu berlari secepatnya menjauhi Nayeon.

"JEONGYEON!!!!"

+++

Nayeon berjalan memasuki ruangannya dengan wajah kesal. Baru satu hari tinggal bersama Jeongyeon membuatnya darah tinggi. Apalagi jika setiap hari. Mungkin keriput di wajahnya semakin terlihat sebelum usianya menua.

My Teacher My Wife | 2yeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang