Tck
Decakan itu berasal dari gadis yang kini tengah berlutut di depan seorang pria. Kondisi pria itu jelas tidak baik-baik saja, terlihat dari beberapa lebam di wajahnya dan juga jangan lupakan posisinya yang kini sudah terlentang di depan gadis tersebut.
Sudut bibir pria itu mengeluarkan darah yang mengalir hingga ke dagu, sedangkan gadis itu dengan tak punya hatinya mencengkram dagu tersebut sekuat tenaga hingga menimbulkan suara ringisan.
"Lemah." Desisnya tajam.
Pria tersebut melotot marah, ia ingin sekali membunuh gadis di depannya, tetapi saat ini tenaganya sudah terkuraa habis.
Dengan seringai di wajahnya, gadis itu menyusuri wajah si pria dengan tangan yang bebas, berhenti dibagian mata, ia kembali berujar.
"Mata ini, gak pantas mandang seorang ratu kayak gini,"
"H-arusny-nya s-saya bunuh k-kamu da-ri dulu!" Ujar pria tersebut terbata-bata.
Gadis itu tertawa mengejek, cengkramannya semakin erat,"Harusnya gue yang bilang gitu. Keluarga Geovadi kesayangan lo itu, harusnya gue musnahin dari dulu. Kalian gak pantes hidup di atas penderitaan gue!"
Gadis itu menunduk, kemudian mengangkat wajahnya kembali, kini tatapannya jauh lebih gila lagi,"So, selamat tinggal bapak Jonathan Arselino Geovadi, berkumpulah dengan keluargamu yang lain dan berbahagialah di neraka Ayah!" Tangannya dengan gesit mengambil senjata api dari saku celananya, tanpa menyadari bahwa di belakangnya ada sosok yang sudah siap menembaknya kapan saja.
Bertepatan dengan tembakan yang diluncurkan gadis itu kepada pria yang menjadi targetnya sejak tadi, tembakan juga mengenai tepat di dada-nya dari seseorang yang sembunyi selama ini.Gadis itu tersentak, ia menatap ke belakang, senyum mirisnya tercetak,"N-nathan." Pandangannya memburam, Nathan yang menembaknya hanya bisa menatap sendu,"Selamat tidur, Lyodra. Aku cinta kamu." Usai mengucapkan hal tersebut, ia menembak kepala-nya sendiri.
Tak lama, sirine mobil polisi pun saling bersahutan memenuhi lingkungan rumah mewah tersebut. Rumah, yang tak pantas di sebut sebuah rumah oleh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEANETHA
FantasiBagi seorang Lyodra artamevia yang sudah merasakan kepahitan hidup tanpa jeda, kematian adalah hal yang dinantikan. Namun, bagaimana jika di saat kematian itu sudah berada di depan mata, ia malah ditakdirkan hidup kembali dengan raga yang berbeda...