Pria bersurai dwiwarna itu berdiri di depan panggangan bersenandung lembut memanggang daging dihadapannya
Sementara (Name) menatap punggungnya sambil duduk di kursi dekat counter dapur menunggu masakannya siap
Ran, tiba-tiba datang ke rumah (Name) sambil membawa bahan masakan di tangannya
'Aku akan membuatkan makan malam untukmu' itulah yang dia katakan"Berhenti menatapku..."
"Kenapa kau tiba-tiba melakukan ini?"
"Aku hanya menginginkannya?"
"Apa kau tidak lelah? Kau baru saja kembali seharusnya kau beristirahat Ran"
(Name) menopang dagu dengan tangan kanannya memperhatikan bagaimana Ran begitu fokus menyiapkan makanan untuknya
"Apa ada cara yang lebih baik untuk beristirahat selain bersamamu?"
Mendengar gombalan Ran (Name) memutar bola matanya malas
Ran terkekeh "Nih sudah masak" Ucapnya meletakkan piring di hadapan (Name)
Ran mendudukkan dirinya di samping (Name) lalu mereka mengatupkan kedua tangan dan berucap "Itadakimasu"
Setelah selesai makan, mereka berdua mulai mencuci piring
Ya walaupun sebenarnya Ran yang mencuci dan (Name) hanya mengoper peralatan makannya
Sesaat keheningan terjadi di antara mereka (Name) tidak bisa menahan dirinya untuk membicarakan perjanjian mereka
"Apa kau sangat merindukanku?
Sampai sampai menatap ku terus menerus Hmm?" Tanya Ran menyadarkannya(Name) mengalihkan pandangannya ke piring dihadapannya
"Ya... kurasa aku akan merindukanmu" Batinnya"Ran. . ."
"Hmm?"
"Kau berjanji melindungiku sebagai gantinya aku memberimu tubuhku."
"Itu perjanjian yang kita buat dan jika salah satu dari kita ingin berhenti perjanjian itu akan berakhir kan?"
Badan Ran terasa kaku mendengar penuturan
(Name) "...Ya" Jawabnya tanpa sadar mengeratkan genggamannya pada piringNamun, saat mendengar (Name) berbicara tentang perjanjian mereka secara tiba-tiba membuat Ran menggertakkan giginya
Dia merasa kesal
"Aku... Ingin mengakhirinya"
Crack!
Seketika piring digenggamnya itu retak
". . . Apa katamu?"Untuk sesaat (Name) melihat ekspresi wajah Ran berubah tapi ia melanjutkan ucapannya
"Aku ingin mengakhiri perjanjian kita"Ran tidak mengatakan apa-apa.
Ekspresinya tetap netral tapi (Name) bisa merasakan pandangannya yang sedang menatapnya saat ini berbeda
Setelah hening sejenak Ran membasuh tangannya "Apa alasan mu?" Tanyanya
(Name) menundukkan kepalanya tidak yakin apakah harus memberi tahu apa alasannya atau tidak
"Apa ada hubungannya dengan Kakucho?"
Ran tidak bisa berbohong fakta bahwa (Name) menemui Kakucho dibelakangnya membuatnya cemburu dan mulai berspekulasi yang tidak tidak
(Name) mengerutkan keningnya bingung
"Kenapa tiba-tiba menyebut Kakucho?""Kau bertemu dengan Kakucho tanpa memberitahu ku
Aku yakin kalian membicarakan sesuatu dan inilah keputusan mu, benar bukan?""Jika aku mengatakan Kakucho tidak ada hubungannya sudah pasti aku berbohong tapi untuk alasan sebenarnya bukan karena itu" Ucap (Name)
"Kalau begitu beritahu aku.
Beritahu alasanmu yang sebenarnya "Raut wajah (Name) berubah menjadi sulit diartikan membuat Ran bisa merasakan frustasi yang (Name) rasakan saat ini
Mulut (Name) terbuka hendak berbicara kemudian terkatup lagi
". . . Kenapa?
Kenapa kau sangat peduli padaku?""Lagipula sejak awal kita hanya menggunakan satu sama lain
Itu jenis hubungan yang kita miliki, bukan?"Ran mendengus menatap (Name) sendu Ia berjalan mendekatinya meletakkan kepalanya di bahu (Name)
"Sekali saja...
Apa kau tak pernah berpikir untuk memiliki hubungan yang lebih denganku?"(Name) sedikit melebarkan matanya saat mendengar pertanyaan Ran "Ran..." gumam nya sambil mencoba melepaskan tangan Ran yang melingkar di pinggangnya "Apa maksud─"
Ran mengangkat kepalanya mensejajarkan pandangannya
"Aku mencintaimu (Name)"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔑𝔦𝔤𝔥𝔱𝔪𝔞𝔯𝔢
Fanfiction⚠️ ❧ 21+ ❧ Bonten Arc. This FF doesn't follow the plot in Tokyo revengers ❧ Slightly inspired by Manhwa/Novel ❧ This fanfic contains mature content such as Violence, Self-Harm, Drugs, Rape, Psychological abuse (?), Toxic relationships, and Suicidal...