₂₅

452 41 1
                                    







(Name) menatap pantulan dirinya di cermin.


Terlihat kulit pucat dan kantung mata di bawah matanya yang mulai menggelap.


Menggelikan.


Setelah membasuh wajahnya, (Name) keluar dari kamar mandi dan melihat seorang pelayan sedang menata gaun yang akan dipakainya


"Boleh aku pinjam sebentar?"


Pelayan itu tersentak saat mendengar (Name) berbicara padanya sambil menatap gunting ditangannya
"Untuk keperluan apa (Name) sama?
Biar Saya saja yang melakukannya."


(Name) tersenyum dengan mata terpejam,
"Berikan padaku"


Pelayan itu menelan salivanya, dia mendapat perintah dari Izana bahwa (Name) tidak boleh menyentuh benda yang dapat membahayakan dirinya.


Apalagi, Ia trauma karena melihat (Name) secara langsung menusuk Hanma dengan pisau.


Tetapi mendengar nada suara (Name) yang dingin dibalik senyumannya yang lembut membuat pelayan itu semakin takut.


"Sa-Saya minta maaf (Name) sama.
Saya tidak bisa memberikannya."


(Name) mendengus,
"Menyebalkan sekali."


Merasa pelayan itu tidak akan menuruti kemauan nya, (Name) merampas gunting ditangannya.


Dan kembali masuk ke kamar mandi, melihat pantulan dirinya.


Pandangannya terhenti ketika melihat rambutnya yang mulai memanjang


Tiba-tiba Ia teringat perkataan Izana malam itu...
'...Rambut panjang terlihat cocok untukmu'



Crack!!!



(Name) dengan seringai diwajahnya menancapkan gunting ke cermin dihadapannya
"Mulai hari ini dan seterusnya, aku akan menuruti  keinginannya"


"Sampai... aku menemukan kelemahannya."


(Name) mengambil helaian rambutnya lalu mengguntingnya.

(Name) mengambil helaian rambutnya lalu mengguntingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"(Name) sama!!"


Tok... Tok.... Tok.....


"(Name) sama!!!
Saya mohon jangan melukai diri anda."


Pelayan itu terus berteriak dan menggedor pintu, menghentikan apapun yang sedang (Name) lakukan.


Karna bagaimanapun juga, jika (Name) terluka dialah yang akan menanggung akibatnya.


Sedangkan Izana yang mendengar suara teriakan datang menghampiri untuk melihat apa yang sedang terjadi, tetapi Ia malah menemukan seorang pelayan berlutut di hadapannya


𝔑𝔦𝔤𝔥𝔱𝔪𝔞𝔯𝔢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang