"Demam psikogenik"*
“Meski demam ini dipicu oleh kelelahan, saya rasa akhir-akhir ini dia mengalami stres berat.
Untuk saat ini, dia akan baik-baik saja setelah beristirahat ."Izana bernafas lega.
Beberapa menit yang lalu, karna khawatir (Name) melakukan sesuatu, Izana pergi menghampirinya, tanpa menunggu acara yang diadakannya itu berakhir.
Namun begitu tiba di kamar hotelnya, betapa terkejutnya Ia ketika menemukan (Name) tidak sadarkan diri tergeletak dilantai kamar.
Izana mengira (Name) menyakiti dirinya sendiri, tapi ternyata dia hanya terkena demam .
Kembali ke saat ini....
Setelah dokter itu pergi, Izana duduk di samping tempat tidur sambil memandangi (Name) yang tidak sadarkan diri.
"Apa yang harus kami lakukan dengan dokter itu?”
“Tidak perlu melakukan apapun.
Lagipula kita masih di hotel bukan dimarkas.” Ucap Izana sambil mengusap kening (Name) yang berkeringat."..."
"Sepertinya kakimu baik baik saja." Ucap Izana
"Berkat dia aku mendapat delapan jahitan di kakiku. Apa menurutmu aku baik baik saja?"
"... Hanya delapan jahitan?" Gumam Izana
"Hanma."
"Ya?"
"(Name) milikku."
"... Aku menyadarinya."
"Sekali lagi kau bertemu dengannya tanpa sepengetahuanku, kuhabisi kau."
❅✦❅
Keesokan harinya...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔑𝔦𝔤𝔥𝔱𝔪𝔞𝔯𝔢
Fanfiction⚠️ ❧ 21+ ❧ Bonten Arc. This FF doesn't follow the plot in Tokyo revengers ❧ Slightly inspired by Manhwa/Novel ❧ This fanfic contains mature content such as Violence, Self-Harm, Drugs, Rape, Psychological abuse (?), Toxic relationships, and Suicidal...