𝔑𝔦𝔤𝔥𝔱𝔪𝔞𝔯𝔢

₂₂

(Name) merasa waktu berjalan begitu lambat.

Menghabiskan waktu hanya dengan membaca buku atau mondar-mandir di dalam mansion 
membuat kegelisahan meluap di dalam dirinya.

Kemanapun (Name) pergi bodyguard selalu ada disekitarnya dan mengawasi pergerakannya.

Ia merasa tercekik.

Seperti saat ini, Izana yang ingin menghabiskan waktu bersama (Name), meminta Kisaki untuk membawa seluruh dokumen pekerjaannya ke mansion.

Setidaknya, Ia merasa lebih tenang saat (Name) berada dalam jangkauannya

Izana mengalihkan pandangannya dari dokumen di tangannya dan menatap (Name) yang tengah membaca sebuah majalah fashion

"Apa itu sangat menarik?"

"Mm..." Balas (Name) sambil membalikan lembaran majalah

"(Name)"

(Name) mengalihkan pandangannya, melihat Izana menepuk sisi kosong yang ada di sebelahnya

Sementara itu─

Kedua eksekutif, Mucho dan Shion berjalan menuju ke ruang kerja Izana.

"Izana terlihat tenang akhir-akhir ini"

"Apa yang kau harapkan?
Dia sudah mendapatkan wanitanya kembali" Ucap Mucho

“Kau benar. Tapi bukankah (Name) beruntung bisa melarikan diri dan masih hidup sampai sekarang."

"Well, melihat berapa banyak pembunuh yang disewa Kisaki hanya untuk membunuhnya, dia memang beruntung."

Shion menyeringai,
"(Name), tidak mungkin menghabisi mereka sendirian kan?
Apa menurutmu ada yang membantunya?"

"Siapa yang tahu, tanyakan padanya jika kau penasaran"

Sampai didepan ruangan Izana, Mucho mengetuk pintu

Tok.. Tokk... Tokkk....

"Masuk"

Ruangan yang terkena pancaran sinar matahari itu menampilkan dua siluet yang sedang duduk di sofa

Menyadari Izana sedang bersama (Name), Mucho tidak melangkah masuk lebih jauh
"Kau ingin kami datang lain waktu?" Tanyanya

"Tidak. Masuklah."

Mucho dan Shion melangkah masuk, terlihat Izana dan (Name) yang sedang duduk berdampingan

"Heh~ Kau terlihat semakin cantik saja"

Mucho mengernyitkan keningnya, melirik kearah  Shion
"Apa dia lupa Izana hampir melemparnya dari gedung karena tidak bisa menjaga mulutnya itu?"

Jika berbicara tentang (Name), Izana adalah orang yang sangat posesif.

Tidak mungkin Izana membiarkan (Name) berinteraksi dengan orang lain kecuali jika diperlukan.

Tetapi ketika melihat sedikit seringai di wajah Izana, Mucho mengetahui bahwa Izana sedang dalam suasana hati yang baik