HeiHeiHeiiii🤗🤸
"Ah. Ini tidak bagus.
Bahkan hanya berdiri di luar pintu ini, aku sudah bisa merasakan tatapan mereka.""Obat itu... tidak mempengaruhiku sama sekali"
Izana meraih tangan (Name) dan merangkul di lengannya.
“Apa yang kau khawatirkan.
Aku ada di sampingmu." Ucapnya"..."
"Kehadiranmu...
Tidak membantuku sama sekali."Di sisi lain—
"Rin, kau dengar apa yang aku katakan kan?" Tanya Kakucho
"Aku mendengarmu, tapi aku tidak menjamin aku bisa menghentikannya.
Kau tahu Ran sangat menakutkan saat dia marah.""Aku tidak meminta banyak hal, cukup hentikan dia melakukan tindakan gegabah.
Agar (Name) tidak terkena masalah.""Excuse me?!
Apa menurutmu hanya (Name) yang akan mendapat masalah?!
Aku juga tidak ingin Ran ketahuan oleh Izana."“Itulah kenapa kita harus menghentikannya.”
Ting!!
Pintu lift terbuka, Ran dengan wajah yang kelelahan keluar dari lift sambil melihat Rindou dan Kakucho bersitegang.
"Apa yang kalian berdua perdebatkan?"
"Tidak ada apa-apa." Jawab mereka serempak
Kakucho dan Rindou berjalan berdampingan dengan Ran, mengikuti langkah kakinya.
"Ran, apapun yang terjadi didalam sana, jangan bertindak apapun"
Ran menghela nafasnya kasar, Ia hanya ingin segera pulang dan beristirahat.
Tetapi melihat Kakucho menghentikan langkahnya hanya karena ingin Ia mendengarkan sebuah omong kosong, membuatnya merasa kesal.
"Apa aku terlihat seperti orang yang selalu ikut campur urusan orang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔑𝔦𝔤𝔥𝔱𝔪𝔞𝔯𝔢
Fanfiction⚠️ ❧ 21+ ❧ Bonten Arc. This FF doesn't follow the plot in Tokyo revengers ❧ Slightly inspired by Manhwa/Novel ❧ This fanfic contains mature content such as Violence, Self-Harm, Drugs, Rape, Psychological abuse (?), Toxic relationships, and Suicidal...