●∘◦⚛◦∘●
"Lihat, dia sendirian lagi."
"Aku merasa kasihan"
"Jika kau peduli dengannya kenapa tidak kau temani saja "
"Dia tidak punya satu teman pun?"
"Oh, ada seorang laki-laki yang selalu bersamanya."
"Tapi di mana dia?"
"Entahlah, mungkin bosan dengannya?"
"Hahahahah"
"Bahkan orang tuanya meninggalkannya"
"Hahaha kau terlalu kasar, dia bisa mendengarmu"
Sudah terbiasa mendengar cemoohan, gadis itu tidak menggubrisnya.
Namun ia dikejutkan ketika sepasang tangan menutupi telinganya"Enyahlah! Jangan berpikir hanya karena kau perempuan aku tidak akan menghajar mu. "
Seketika kumpulan gadis-gadis penggosip itu pergi.
"Kenapa kau tidak marah dan melawan mereka?!"
Gadis itu mengabaikannya
"(Name)!"
"Karena tidak ada alasan untukku marah."
"Mereka..." Kakucho menghela nafasnya frustasi, "Mereka menghinamu! Apa maksudmu tidak ada alasan untuk marah?!"
"Tenanglah, Kaku.
Omongan mereka, sama sekali tidak penting untukku." Ucap (Name)"Dasar Bodoh."
"Kau. Bilang apa?"
"Aku bilang kau bodoh."
Perempatan imajiner terlihat di wajah gadis itu
"Kalau begitu pulanglah jangan menemui orang bodoh ini!"Kakucho pulang dan disambut oleh ibunya yang sudah berdiri didepan pintu
"Loh, dimana (Name)?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔑𝔦𝔤𝔥𝔱𝔪𝔞𝔯𝔢
Fanfiction⚠️ ❧ 21+ ❧ Bonten Arc. This FF doesn't follow the plot in Tokyo revengers ❧ Slightly inspired by Manhwa/Novel ❧ This fanfic contains mature content such as Violence, Self-Harm, Drugs, Rape, Psychological abuse (?), Toxic relationships, and Suicidal...