Chapter 21

7 2 0
                                    



NAMJOON POV

Hyerin, nama perempuan yang pertama kali ku baca pada surat penggemar saat kami baru debut. Dia juga perempuan yang memberikan surat pada semua member. Berawal dari itu aku mulai sedikit menaruh perhatian pada namanya. Sampai saat fans meeting di tahun ke 3 kami debut aku baru pertama kali melihat wajahnya tanpa masker dan kacamata hitamnya.

Dia yang tersenyum dengan sangat tulus dan memiliki suara yang lembut serta sikapnya yang sangat sopan saat menyapa kami. Memperhatikannya setiap ada fans meeting dan konser yang kami laksanakan di Korea. Sejak aku memperhatikannya tak pernah kulihat dia solo Stan, tapi saat fans meeting terakhir kami sebelum wamil Dia terlihat sangat mengagumi J-hope dan untuk pertama kalinya aku melihat tatapan yang lebih dari sekedar rasa kagum fans pada idolanya.

Tatapan Cinta

Awalnya aku tak pernah memperhatikannya lebih detail begitu. Tapi semenjak melihat tatapannya yang seperti itu membuat ku sedikit iri. Terbesit dalam benak ku jika saja aku adalah orang yang dia cintai bukan sebagai idola tapi sebagai Kim Namjoon yang apa adanya. Mungkin aku akan memintanya untuk berada disisiku. Tepat saat aku ingin mencari tahu semua tentangnya dan mencoba untuk mendapatkannya setelah aku melihatnya lagi menonton konser kami, aku di kejut kan dengan pernyataan Hoseok jika dia akan menikah dan menberikan kami undangan.

Choi Hyerin

Nama yang tertera pada kartu undangan bersanding dengan nama Hoseok. Aku tak ingin berpikir jika calon Hoseok adalah wanita yang aku sukai. Sampai saat upacara pernikahan mereka, dan ternyata benar Hyerin yang aku sukai adalah wanita yang menikah dengan Hoseok.

Dapat kulihat pancaran cinta dan kebahagiaan dimatanya sampai-sampai aku berpikir melihatnya seperti itu mungkin lebih baik dari pada bersama ku kelak.

Tapi semuanya tak seperti yang kubayangkan, kerap kali saat aku berkunjung ke apartment Hoseok kulihat dia yang seperti menahan sakit dibalik senyumannya dan terkadang melihat memar di kulit tubuhnya. Ingin aku bertanya lebih padanya, tapi aku sadar dia adalah istri dari teman baik ku. Dan aku percaya jika teman baik ku pasti menjaga istri nya dengan baik kan.

Pemikiran positif yang kubangun seketika hancur saat aku mengantarkan Hoseok yang mabuk ke dalam kamarnya yang ada Hyerin juga di sana, aku menyaksikan dengan mata kepala ku sendiri Hoseok yang ku kenal mencoba untuk membunuh istrinya sendiri. Dia berkata balas dendam, dia gila sudah menyiksa istrinya begitu, sampai membuatku sangat marah dan tanpa sadar memukul Hoseok yang sedang mabuk dengan sangat keras.

Saat ku hampiri wanita itu dan bertanya kebenarannya, wanita itu tidak tahu apa yang membuat Hoseok marah padanya sampai membalas dendam begitu. Tapi tetap saja wanita itu sangat mencintai Hoseok bahkan rela menangis meminta ku untuk merahasiakan kejadian itu dan berkata kalau itu efek mabuk saja. Dia bahkan masih menganggap bahwa dia mungkin saja salah dan Hoseok berhak marah padanya.

Mengetahui hal itu membuat ku sangat sedih, wanita itu sangat baik dan berkali-kali ku harap apa yang dia katakan mungkin adalah kebenarannya. Dan Hoseok pasti juga mencintainya. Diam-diam aku memperhatikannya sampai tak lagi kulihat senyum tulus dibibirnya tak bisa lagi bersemayam.

Tak sampai disitu penderitaanya, kedua orang tuanya meninggal secara tak terduga dan dia yang sangat hancur begitupun tak kulihat Hoseok memeluknya dengan tulus dan berbelasungkawa atasnya saat upacara pemakan. Hal ini membuatku yakin jika memang ada yang tidak beres dengan hubungan mereka.

Saat aku mau bergerak untuk merebutnya dari Hoseok yang kulihat tidak menginginkannya dan terus menyakitinya, dia sudah pergi. Pundak rapuhnya dan senyumannya yang telah memudar menjadi pemandangan terakhir dalam ingatan ku tentangnya. Aku menyesal karena tak pernah berjuang untuk mendapatkannya dan hanya melihatnya dari jauh. Kini dia sudah pergi dan setelah dia pergi Hoseok mengatakan kebenarannya dan tak terbayang emosi yang kurasakan, aku ingin marah dan memukuli Hoseok untuk membalaskan apa yang telah diterima Hyerin. Tapi aku tak bisa, aku tidak boleh melakukannya.

Tanpa berusaha keras untuk mencarinya, tak ada jejak yang dia tinggalkan. Aku merasa sangat kehilangan tapi saat melihat Hoseok yang mendatangi ku sambil menangis dan menyatakan penyesalannya membuat ku mau tak mau memaafkannya. Setelah tahun demi tahun kepergian Hyerin pun Hoseok masih sangat menderita karena penyesalannya dan ku sadari bahwa Hoseok pun sudah sangat mencintainya bahkan sebelum kepergiannya.

4 tahun telah berlalu

Kami hampir putus asa mencari Hyerin, tapi tanpa sengaja saat aku mendapatkan job di pulau Jeju dan berkunjung ke pantai untuk liburan aku melihat waniga itu lagi. Awalnya aku tak ingin tertipu oleh ekspektasi ku lagi sampai ternyata wanita itu benar-benar Hyerin yang aku kenal. Saat aku menyapa dan ingin segera membawanya kembali aku terkejut dengan kedatangan seorang anak kecil yang sangat mirip dengan Hoseok meneriakkan panggilan omma pada wanita itu.

Tatapan Cinta nya sangat kentara saat dia menatap Heewook nama putranya dengan Hoseok. Dia sangat mencintai putranya lebih dari Hoseok sampai dia pergi meninggalkan sejuta Luka bagi orang yang menyayanginya. Aku masih ingin membawanya kembali tapi seorang Pria dewasa muncul dan mengaku sebagai suaminya. Aku terkejut dan lega sekaligus. Mungkin Pria itu yang melindunginya saat kami tak ada, dan kupikir itu lebih baik.

Tapi rasa tak rela meliputi hati ku sampai aku mengikuti mobil mereka secara diam-diam dan kuketahui bahwa Pria itu bukalah suaminya. Aku menyelidiki Hyerin dan sampai akhirnya aku mendapatkan keberanian ku untuk menemuinya tepat saat sehari Hoseok jatuh sakit karena depresi.

Aku kasihan dengan Hoseok yang terus-menerus memanggil nama Hyerin untuk bertemu dengannya, tapi saat aku mendatanginya dan membujuknya untuk kembali, keputusan ku untuk membawanya kembali ku urungkan karena melihatnya menangis menceritakan penderitannya.

Melihatnya menangis adalah suatu hal yang sangat aku benci tapi melihat teman ku yang mengalami depresi berat sampai sakit begitu juga membuat ku sangat merasa bersalah karena menyembunyikan keberadaan Hyerin dan putranya.

Sampai aku mendapatkan kabar buruk yang membuat ku harus memutuskan pilihan yang berat.






Tbc

Love Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang