Chapter 9

218 24 17
                                    

Happy Reading

*****

3 hari kemudian, di sebuah pulau tak berpenghuni di Shinsekai.........


Srekk

Srekk

Tap

Tap


Suara langkah kaki dan gemerisik dedaunan terdengar dalam pulau tak berpenghuni tersebut. Dapat dilihat seorang pria paru bayah yang sedang berjalan menyusuri hutan di pulau tersebut untuk mencari sesuatu yang bisa di makannya.

Telah genap 1 minggu dirinya terdampar di pulau tak berpenghuni ini. Padahal dirinya dulu hanya ingin berjalan - jalan sebentar. Tapi siapa sangka, dirinya malah harus berhadapan dengan orang merepotkan. Walau menang, akan tetapi penyakit yang deritanya harus kambuh. Sehingga membuatnya harus pergi untuk mencari tempat untuk beristirahat dan mengobati penyakitnya itu, yang malah berunjung dirinya tersesat di pulau ini.

Sebenarnya dirinya bisa saja untuk keluar dari pulau ini dan mencari anak - anaknya yang lain. Namun, dirinya lebih memilih diam saja dan membiarkan anak - anaknya tersebut yang mencarinya.

Selama 3 hari lamanya dia tidak mencari makan, karena keadaan pulau yang tiba - tiba kacau. Para hewan buas mengaum dan terlihat sangat liar, berbahaya dan juga marah akan satu dan lain hal. Serta badai yang dashyat yang terjadi di sekitar pulau tersebut. Sehingga dirinya harus berlindung di sebuah gua dan tidak keluar selama 3 hari. Dan hari ini dirinya pun memutuskan untuk keluar dan mencari makan.

"Hmmm...... Sepertinya kejadian 3 hari yang lalu bukan sesuatu yang wajar dan benar - benar dashyat. Terbukti dengan keadaan sekitar pulau ini yang sungguh sangat kacau" Ucap pria paru bayah tersebut ketika melihat sekitarnya.

"Apa mereka yang lain terkena badai itu yaa?" Ucapnya kembali mengingat keadaan anak - anaknya.

"Semoga mereka baik - baik saja dan selamat dari badai itu" Lanjutnya dan kembali melanjutkan perjalanannya.


WUSHH

BOOMM


Ledakan tersebut berhasil menarik perhatian pria paru bayah tersebut. Dirinya langsung berjalan menghampiri asal ledakan itu, untuk memastikan apakah itu dari musuh atau hal yang lain.

Ketika dia telah sampai di tempat asal ledakan tersebut, dia dapat melihat bekas ledakan berbentuk telapak tangan hewan dan hewan - hewan buas yang berada di pulau itu mengerubungi titik tengah dari bekas ledakan tersebut.

'Hmmmm,,,,Kuma, kah?' Batinnya.

Lalu pria paru bayah tersebut berjalan melewati kerumunan hewan buas di sana yang juga memberikan dirinya jalan. Ketika sampai, dia mengarahkan pandangannya ke depan dan terlihatlah seorang gadis remaja terbaring di sana dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.

Dirinya berjalan lebih dekat ke arah gadis tersebut, lalu berjongkok untuk melihat keadaannya.

'Kejam sekali' Batinnya ketika melihat begitu banyak luka menganga di tubuh mungil gadis itu, serta baju putihnya yang sudah tidak bisa disebut putih lagi.

'Dia disiksa? Siapa yang menyiksanya? Ohh, apakah dia budak Tenryuubito?' Batinnya lagi.

Seketika wajahnya berubah suram dengan dahi yang mengkerut dalam, sehingga menampakkan urat - urat di sana. Terlihat jelas dia sangat marah saat ini, terbukti dengan suara geramannya.

The Only Emberland X One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang