Chapter 12

2.1K 311 0
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


"Akhirnya selesai juga pesanannya Claude, sekarang aku bisa tidur." (Y/n) merenggangkan tubuhnya yang terasa sedikit pegal dan kaku.

Ia berjalan menuju ke kasur dan berbaring di atasnya dengan rasa lelah. Perlahan-lahan ia mulai tertidur lelap dan memasuki alam mimpinya. Di saat (Y/n) sedang tertidur nyenyak, muncul sosok pria bersurai hitam.

Rambut hitam pria itu tampak mengkilat saat sinar bulan menyentuhnya. Sosok tersebut mengelus pipi (Y/n) dengan lembut. Tak lupa tatapannya kepada wanita itu yang mengisyaratkan rasa rindu yang sangat mendalam terhadap sang lawan jenis.

(Y/n) merasa terganggu dan langsung mengubah posisi tidurnya. Sosok pria misterius itu hanya tersenyum melihat (Y/n) yang tampak menggemaskan di matanya. Sosok pria itu langsung menghilang.

Tak terasa pagi hari telah tiba, perlahan (Y/n) mulai membuka matanya. Sinar matahari yang masuk lewat celah-celah kayu jendelanya mengenai wajahnya.

"Hoaammm aku tidak menyangka sudah pagi. Sebaiknya aku buatkan sarapan pagi untukku dan Javier."

(Y/n) merapikan tempat tidurnya dan pergi menuju ke dapur. Dia mengikat rambutnya agar tidak menghalanginya saat dia sedang memasak.

"Selamat pagi Mama."

(Y/n) tersenyum kepada Javier. "Selamat pagi sayang."

Javier duduk di kursinya sambil menunggu sang ibu selesai membuat sarapan pagi. Setelah selesai, (Y/n) menghidangkannya di atas meja makan. Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu rumah.

"Kamu habiskan sarapan pagimu ya, sayang. Mama mau cek siapa di depan rumah."

Javier menganggukkan kepalanya dan (Y/n) pergi mengecek siapa yang mengetuk pintu rumahnya. Saat (Y/n) membuka pintu, ternyata tak ada orang. Ketika dia melihat ke bawah, dia melihat ada sebuket bunga dan coklat yang diikat di buket bunga tersebut.

Karena penasaran, (Y/n) mengambil buket bunga itu dan melihat siapa pengirimnya. Ketika dia melihat siapa nama pengirimnya, dia langsung membakar buket bunga itu dan membuang coklat itu.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerima hadiahmu, Claude. Jangan berharap kau bisa memilikiku lagi. Aku bukan (Y/n) yang naif seperti dulu."

Ternyata pengirimnya adalah Claude. Pria itu mengirimkan buket bunga dan coklat agar (Y/n) berpikir kalau dia masih mencintai (Y/n). Tapi sayang sekali, rasa cinta (Y/n) kepada Claude sudah lama hilang.

Bahkan (Y/n) tak berniat mencari pengganti Claude sekaligus sosok ayah bagi Javier. Dia sudah nyaman dengan kehidupannya sekarang. Tak ada seorangpun bisa mengendalikan kehidupannya dan dia bisa melakukan apa saja. Berbeda dengan kehidupannya saat bersama dengan Claude dulu

(Y/n) kembali melanjutkan sarapan pagi dan tak lupa menutup pintu rumahnya. Javier baru saja selesai sarapan pagi menatap heran ke sang ibu.

"Siapa yang datang, Mama?"

(Y/n) menggeleng kepalanya. ''Tidak ada orang, Javier. Mungkin tadi ada orang iseng yang mengetuk pintu rumah kita.''

"Oh."

"Segera ganti pakaianmu, Javier. Kita harus mencari bahan lagi."

~~~ Bersambung ~~~

Love Me, Darling (Yandere WMMAP x Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang