Chapter 1

5.7K 730 25
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Beberapa abad telah berlalu, nampak seorang anak perempuan yang sedang memetik sebuah beberapa buah apel dari pohonnya. Anak perempuan itu mencoba mengambilnya tapi tubuhnya tak sampai. Terpaksa dia menggunakan sihirnya untuk bisa mencapai buah tersebut.

Dengan sihirnya yang dapat memanipulasi elemen, dia dengan mudah mendapatkan buah yang dia mau makan. Gadis itu lalu memakan buah tersebut dengan sangat lahap. Seolah-oleh dia tak pernah makan beberapa hari. Setelah memakan buah apelnya, dia masih merasa lapar. Perutnya bahkan masih terasa keroncongan.

Gadis itu memutuskan untuk pergi ke pasar saja. Sesampainya dia di sana, dia melihat ada banyak jajanan yang dijual. Perutnya kembali berbunyi. Dengan terpaksa, gadis itu harus mencuri demi mendapatkan makanan agar dirinya bisa bertahan hidup dari kerasnya kehidupan yang sedang dia jalani sekarang ini.

Diam-diam gadis itu mencuri beberapa roti, buah, dan beberapa minuman. Setelah itu dia menggunakan sihir kegelapannya untuk menjadikan dirinya sebagai bayangan agar dia bisa melarikan diri tanpa ketahuan oleh siapapun. Tanpa dia ketahui, ada seorang anak laki-laki yang melihatnya sedang mencuri tadi dan berlari mengikutinya.

Gadis itu kembali ke hutan dan melahap dengan rakus makanan juga minuman yang berhasil dia curi. Dia akhirnya bisa makan dengan banyak, walaupun yang dia makan ini adalah hasil curiannya di pasar. Tapi mau gimana lagi, dia sangat butuh untuk bisa bertahan hidup.

Tak jauh dari gadis itu, nampak anak laki-laki yang tadi mengejar gadis tadi sedang memperhatikannya dari balik pohon besar. Sedikit dari rambut keemasannya muncul dari balik pohon. Gadis itu telah selesai menghabiskan makanannya.

Secara tidak sengaja anak laki-laki yang sedang mengintip itu menginjak ranting kayu kering dan menimbulkan suara. Gadis itu langsung was-was dan melihat ke arah sekitarnya.

''Siapapun itu, keluarlah! Aku tidak segan-segan menggunakan kekerasan jika kau tidak keluar!" ancam gadis itu.

Anak laki-laki tadi terpaksa keluar dari tempat persembunyiannya. Sihir api yang ada di tangan gadis itu semakin besar.

"Te-Tenanglah, aku tidak mencoba untuk mengganggumu atau ingin membuatmu terasa terancam."

"Katakan apa maumu? Apa kau tadi mengikutiku?"

Anak laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya. "Aku tadi tidak sengaja melihatmu mencuri di pasar. Tapi tenang saja, aku tidak akan melaporkan kepada siapapun soal itu."

"Apa aku bisa mempercayai omonganmu itu? Bisa saja kau mencoba untuk menusukku dari belakang."

"Aku bersumpah. Kalau aku membocorkan soal ini, kau bisa membunuhku."

Gadis itu menghilangkan sihir apinya di kedua tangannya. "Baiklah, aku harap kau bisa tetap menjaga rahasia tentang ini. Atau aku tidak segan-segan menghabisimu dengan sihirku sendiri."

"Oh iya, perkenalkan namaku Claude de Alger Obelia. Namamu, nona?"

"(Y/n). Aku harap kau tidak mengecewakanku, Claude de Alger Obelia."

Claude menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecil. (Y/n) duduk di sebuah batang kayu yang kering dan memainkan sihirnya. Claude mulai memberanikan dirinya untuk duduk di samping (Y/n).

"Ngomong-ngomong sihirmu itu luar biasa yah. Kau bisa menggunakan api dengan sihirmu itu." Claude menatap kagum ke arah (Y/n).

Wajah (Y/n) sedikit memerah mendengar pujian dari Claude. ''Biasa saja, dan aku ini tidak hanya memiliki 1 jenis sihir elemen saja."

"Uwah! Apa kau bisa menunjukkannya kepadaku?!"

(Y/n) menganggukkan kepalanya dan menunjukkan semua sihirnya kepada Claude. Sedangkan Claude hanya bisa menatap kagum melihat semua sihir yang dimiliki oleh (Y/n).

~~~ Bersambung ~~~

Love Me, Darling (Yandere WMMAP x Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang