The Avangers (Ekstra Chapter)

2.4K 96 4
                                    

Gadis bertubuh mungil itu berdiri mematung di tumpukan batu. Jelas itu terlihat seperti bekas goa yang runtuh.
Dia tidak salah lihat.
sinar Hijau itu memang berasal dari reruntuhan batu di depanya itu. Meskipun ini siang hari, namun sinar hijau itu seperti keluar dari sela sela tumpukan batu. Sinarnya begitu terang laksana laser. Entah kekuatan apa yang dimilikinya, tapi gadis mungil itu mampu mengangkat batu batu besar itu nyaris tanpa kesulitan. Hingga menyisakan celah untuk dia masuk kedalam Goa.
Didalam goa, sinar Hijau begitu terang. Gadis itu terus berjalan. masuk mendekati sumber sinar itu. Matanya menatap takjub pada benda yang bersinar Hijau terang. Dengan ragu tangannya meraih benda yang seperti sebuah cemeti. Dia pernah melihat benda seperti ini. Biasanya digunakan untuk permainan Kuda Lumping. Tapi benda ini jauh lebih panjang. Benda itu lebih mirip tali dengan ujung yang mengecil. Cemeti ini kurang lebih tiga meter. Terlalu panjang jika dinamakan cambuk.

Gadis itu pernah melihat Cemeti seperti ini dalam sebuah film kolosal yang dia tonton. Dengan cemeti itu sipemilik bisa menjerat musuh dari jarak lumayan jauh. Bisa menarik senjata musuh.
Perlahan sinar hijau mulai memudar ketika gadis menyentuh gagang Cemeti.
Dan Cemeti itu seperti punya ruh. Menempel erat pada tangan mungil sang gadis.

"wow... !! ini pasti cemeti Amalrosuli! Luar biasa!! Aku harus mencobanya!"

Gadis itu melesat keluar. Tangannya menggenggam kuat kuat ujung Pecut atau Cemeti tersebut. Dia sudah tau cara menggunakannya. Dia penggemar berat Sinetron Misteri Gunung Merapi. Dan Mak Lampir akan lari terbirit-birit jika melihat cemeti itu. Gadis itu memutar mutar cemeti. Suara angin akibat Sambaran Cemeti menggema dihutan, membuat pucuk pucuk pohon melambai lambai. Mencoba menyambar ranting, ujung cemeti membelit, melingkar di dahan pohon. Alih alih menggunakan cemeti itu untuk menarik dahan yang lumayan besar. Tapi gadis mungil itu malah berayun liar.
Cemeti itu seperti menemukan tuanya.

Gadis itu tidak tau, 600 tahun yang lalu Putri Majapahit, Dyah Tribuana Tunggadewi kesulitan menguasai Cemeti itu. Dibutuhkan waktu lama untuk menguasainya.
Tapi sepertinya Cemeti itu memang dibuat untuk gadis bertubuh mungil itu.

"Yiihaaaa!!"

Seperti menemukan mainan baru, gadis itu berlatih berayun dari dahan pohon kepohon yang lain. Dalam hatinya dia membayangkan seperti Spiderman, tapi jika orang melihat pasti mengira dia Tarsan cewek.

***

Dua Tahun yang lalu, pasca kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Cakra, secara tidak sengaja Ana mendapat kekuatan super natural dari Putri.
Kecelakaan itu memang menyisakan luka yang sangat dalam bagi Mama dan Ana. Bahkan sampai saat ini mama diam diam masih bersedih mengingat Cakra. Tapi hidup harus terus berjalan dan waktu yang menyembuhkan luka.

Ana mencoba mengayunkan Cemeti yang baru dia temukan. Segera suara lengkingan memekakkan telinga ketika ujung Cemeti mendarat di sebuah bongkahan batu hingga terbelah.

"Wow !!!" Ana terkagum kagum.

****

Setelah menyadari punya kekuatan hebat, Ana suka melatih kemampuannya dihutan. Tidak mungkin dia harus melompat dari genteng rumah tetangga ke genteng tetangga lainnya. dari satu atap keatap rumah lainnya.
Dia hidup di kota weling sebuah kota kecil. Bukan di new York layaknya Peter Parker.
Kemampuan berlari dan melesat terbang di udara Ana sempat terekspos sekali waktu tanpa sengaja dia melakukannya di depan IndoJuni. Pas dilampu merah.
Seorang anak kecil terlepas dari pengawasan berlari kejalan raya. Nyaris terlindas truk ketika lampu merah menyala.
Semua orang berteriak ngeri. Ana yang mau menyeberang ke tokonya tanpa dia sadari melompat dengan kecepatan luar biasa menyambar anak kecil tersebut. Tidak cukup jauh dari jalan memang, tapi tetap saja kecepatan itu tidak wajar bagi seukuran manusia. Terlalu cepat bahkan Untuk ukuran pelari nomer 1 dunia Usain bolt.
Dan kejadian dilampu merah tersebut langsung viral karena terekam kamera CCTV.
Sejak saat itu Anna menutup diri.
Privasinya terganggu.
Wartawan berdatangan ingin mengkonfirmasi.
Ana bukanlah orang yang sok misterius. Tidak mau pamer. Akan tetapi juga tidak menyangkal.
Ketika ditanya wartawan Ana jujur apa adanya, dia tidak sengaja dan tidak tau bagaimana bisa melakukannya. Mungkin dia dapat ilmu tersebut dari Putri Majapahit pasca kecelakaan.
Dia terus mengulang cerita itu setiap kali wartawan nanya. Sampai wartawan yang nanya bosan.
Berkahnya IndoJuni jadi lebih ramai pengunjung. Kan yang punya viral. Trending 1 YouTube dan Twitter.

Dyah Tribuana Tunggadewi  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang