Tribuana terbangun, mengenakan kembali pakainya yang berserakan dibawah ranjang.....
Tak henti hentinya mengagumi bentuk tubuh Cakradhara yang masih terlelap. Sewaktu di masa depan tubuh Cakradhara agak. kurus. Namun sekarang setelah menjadi suamin...
"Besuk aku harus mulai berdinas" Suara Anggra terdengar menyesal.
Gimana tidak menyesal?. Pas waktu cuti hanya di isi marah, jaim bertengkar. Giliran pas lagi sayang sayangnya malah mulai masuk dinas militer.
"Bagaimana kalo nanti malam?" Tawar Kadek.
"Dia mau ngajak makan malam diluar" bisik Anggra sambil mengerling kearah Raja. Masih dengan senyum cerianya. Ada senyum malu juga disana. Kadek yuli tidak perlu tau, selain acara makan malam, ada acara yang lebih penting. Acara yang hanya bisa dilakukan dengan Rajasa. Pokoknya acara yang "itu" tidak boleh gagal. Soalnya udah dua Minggu menikah tapi dia belum di unboxing Rajasa.
Rajasa yang mengambil tas di bagasi belakang tersenyum asem mendengar bisikan istrinya itu. Padahal tadi sepertinya tidak berminat makan malam berdua. Ternyata mau juga. Wanita memang susah ditebak!
***
Menjelang magrib setelah selesai sembahyang memuja sanghyang widi kadek yuli yang beragama hindu pamit pulang.
Selesai solat handphone Rajasa berbunyi.
"Siapa?" Anggra bertanya halus nan mesra sambil bergelayut malu malu. Padahal aslinya ngecek siapa gerangan yang telpon.
"Ini, Gede sugi. Minta waktu ketemu. Biasa, malam sabtu. Tanda tangan gaji anak anak" terang Rajasa.
Rajasa bisa merasakan hasratnya ketika bau harum nafas Anggra Terasa berhembus ditelinganya. wangi dan menggairahkan.
***
"Gede menunggu diluar" rajasa setengah berbisik ketika bibirnya berada di bawah telinga Anggra. Menyusur kebawa hingga dileher belakang anggra. Anggra sedikit mendesah. Rajasa kemudian menarik diri.
"Jangan lama lama"! Suara anggra terdengar kecewa.......