"Kau jatuh? Kau merasakan sakit? Bagus. Tandanya kau masih hidup."
-Wen Junhui
***
"Haloo, Junhui" sapa Minghao sumringah sambil melambaikan tangan lebar-lebar tidak lupa dengan senyum yang sering ia tunjukkan – lebih tepatnya hanya kepada orang di depannya ini. Meskipun telah berusaha menampilkan senyumnya yang jarang itu, Minghao tidak dapat merubah atmosfer ruangan ini yang berubah bagai siang dan malang begitu orang bermarga Wen tersebut masuk.
"Oh ayolah. Hai, Minghao" balas sapaanku. Ucap Minghao jengah melihat ekspresi datar dan serius Jun.
Memutar bola matanya malas, Jun begitu saja masuk ke ruangannya tanpa mengatakan apa yang Minghao contohkan.
"Aku tidak ingin bertengkar denganmu." Ucapnya ketus sambil menuju ke meja kantornya. Bukannya sadar diri, Minghao justru tersenyum simpul dan bangkit untuk mengimbangi langkah lebar Jun, kemudian berakhir tepat berada di depan meja, duduk leluasa tanpa disuruh. Melihat apa yang Minghao lakukan kembali membuat Jun naik pitam, ia kesal dengan sikap semena-mena Minghao yang begitu saja masuk dan duduk tanpa izin.
"Minghao. Keluar." Ucapnya dingin dan mengintimidasi.
Melihat hal tersebut, Minghao memilih menyerah dan mengutarakan maksudnya datang menemui Jun yang sebenarnya hanyalah karangan Minghao saja meskipun ya benar memang jika Minghao masih merasa kesal akan hal tersebut.
"oke-oke. Mari bicara tujuanku kesini. Aku ingin membahas masalah tadi pagi" ucapnya tanpa babibu seakan hal tersebut kesalahan Junhui.
"Tadi pagi? Kau yang mengikutiku." ketus Jun tidak terima
Seperti yang sudah terlihat, Minghao merasa apa yang dilakukan Jun yang semakin menambah kecepatan dan tiba-tiba merubah arah setir merupakan hal yang merugikan Minghao, dan waktunya. Ia mengatakan keberatan tersebut dengan yakin tentu saja meskipun ia juga tahu Jun melakukan hal tersebut karena dirinyalah yang memulai.
Lagi-lagi menghela nafas kasar, Jun menanyakan apa yang Minghao inginkan dengan keluhan-keluhannya itu. Bukan berarti Jun mengakui bahwa kejadian tersebut kesalahannya, hanya saja ia malas untuk melayani omong kosong yang Minghao sampaikan.
"Yang kuinginkan ya? Hmmm... sepertinya mempertimbangkan bekerja sama dengan MN cukup" ucapnya seakan-akan berpikir atas kompensasi yang layak ia dapatkan.
Mendengar hal tersebut, tidak ada alasan untuk Jun berdamai dengan Minghao. Ia pun mempersilahkan Minghao pergi tanpa memberikan kesempatan bagi Minghao untuk memikirkan hal lain sebagai permintaannya.
Tidak menyerah, Minghao kekeuh untuk meminta penggantian atas apa yang Junhui lakukan, setidaknya biarkan dirinya memikirkan hal lain jika memang saran kerja sama tersebut di tolak mentah-mentah. Namun, bukan Junhui namanya jika perintahnya mampu diabaikan dengan mudah. Sebelum Minghao keluar dari ruangan, terdapat beberapa kata yang dilontarkan Minghao. Bukan tujuan dan rencananya, hanya saja Minghao ingin dan merasa perlu mengatakannya sebagai Xu Minghao yang beberapa hari ini bertemu dengan Jun, bukan Xu Minghao yang mengelola MN.
"Aku harap kamu baik-baik saja, Jun. Daaah. Nanti aku kerumahmu" ucapnya sebelum akhirnya memutar kenop pintu dan keluar.
Mungkin Jun akan sedikit terkejut jika saja ia lebih memperhatikan Minghao sebelum keluar dari ruangan. Namun, nyatanya tidak. Yang ia pedulikan hanyalah berbagai surel yang dikirimkan kepadanya. Di dalam salah satu surel tersebut menunjukkan bagaimana keputusan rapat tadi telah dilaksanakan sesuai kesepakatan. Di surel selanjutnya juga terlihat efek dari permasalahan hari ini baik setelah XiBei melakukan press conference hingga detik saat Jun menerima surel tersebut setelah keputusan dari Xing dikeluarkan. Sebenarnya hampir sebagian jajaran eksekutif perusahaan menolak ide ini. Mereka menginginkan agar XiBei dan Xi-AnMetch kembali bergabung. Namun, bagi Jun dengan adanya press conference secara tiba-tiba yang secara resmi menyatakan tidak adanya keterlibatan Xing didalamnya, belum lagi dua-duanya tidak merespon pertemuan yang diajukan maka Xing berhak untuk memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Salah satunya dengan secara resmi menghapus mitra dan rekomendasi utama dengan XiBei dan Xi-AnMetch diberbagai media resmi mereka. Juga memberikan sanksi larangan anak cabang lain untuk berhubungan dengan dua perusahaan tersebut. Hal yang masih menunggu respon dari keduanya ialah bagaimana mereka menangani sanksi denda yang diberikan oleh Xing beberapa saat lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Break My Trust [Junhao]
Fanfiction[JUNHAO Story] "Trusting someone is something that I rarely or never do. But i tried it for you, I did. Only at the end did it make me think that it was a mistake."